Berkecipak di Sungai Klawing Purbalingga
Ingin suasana liburan yang segar dan berbeda? Sesekali keluarlah dari rutinitas kerja yang kadang membelenggu. Salah satunya adalah berkecipak dengan air di atas ban atau biasa disebut river tubing. Kali ini saya dan kawan-kawan ber-rivertubing menyusuri Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah.
Dari basecamp, kami harus naik mobil pick up menuju titik awal kumpul. Rasanya senang bisa beramai-ramai menuju desa Onje dimana Sungai Klawing membelah desa. Tak lupa kami memakai pelampung juga helm pengaman. Kira-kira 15 menit kami tiba di tujuan dan bersiap dengan masing-masing ban berukuran besar.
Awal menyusuri sungai , menurut tim leader, kami harus berpasang-pasangan. Caranya dengan mengkaitkan kaki pada lengan pasangan kita yang didepan. Ini dimaksudkan agar saat melewati jeram, ada keseimbangan dan diharap terbebas dari posisi jungkir balik. Perjalanan kami melewati jeram yang lumayan deras. Dan saat bisa menaklukan jeram tersebut ada rasa kega dan puas. Ekspresinya dengan teriakan kencang dan keras, pastinya membuat hati jadi lega.
Kami membelah sungai Klawing dan saling berpencar dengan berpasangan. Terombang ambing oleh arus deras sungai. Sebelum mencapai jembatan sungai Klawing --- dengan isyarat team leader, kami kompak berformasi menyatu dan membentuk barisan memanjang mirip Luwing. Indah sekali dilihat dari atas jembatan.
Kluwing adalah hewan melata berkaki seribu, seperti itu bentukan atau formasi kami terlihat dari atas atau dari kejauhan. Tanpa menyatu dan kompak kami tak bisa berformasi Luwing. Tanpa kami berkomitmen tak kan ada kekompakan untuk menyatu.
Demikian juga persahabatan dalam hidup. Tetaplah menyatu walau kadang bebatuan dan riak air menghadang. Itu adalah semacam aral yg nantinya justeru menjadi pijakan yang bisa merekatkan kita. Jadi Ingat saat diantara kami ada yg terhadang batu dan ban tak bisa bergerak maju. Akan ada tangan teman-teman kita yang kemudian rela mengulurkan bantuan.
Bermain basah dengan air dan ban sejauh 3,5 km di sungai Klawing sungguh tak terasa. Perjalanan itu memberi kami pelajaran akan hakekat hidup bersama dan kekompakan. Ada yang bisa dipetik dari setiap gerakan dan aliran airnya. Hidup memang kudu bergerak dinamis, agar kita bisa mencapai tujuan akhir. Seperti berakhirnya river tubing di bawah jembatan Desa Onje, Purbalingga, Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H