Ketemuan atau kumpul-kumpul jaman now kerap disebut kopdar (kopi darat). Biasanya yang diobrolin beragam topik, dari yang santai sampai serius. Tergantung dari spesifikasi kumpulan atau komunitas tertentu. Seperti belum lama ini, Bolang (Blogger Kompasiana Malang) juga menggelar kopdar. Akrab dan terkesan guyup. Padahal saya termasuk warga baru Bolang lho, tapi rasanya sudah lama mengenal personil-personilnya. Kekeluargaan banget.
Saat baru memasuki ranah lesehan saya tertarik dengan banner biru muda. Tertulis Bolang "Dolan tapi ora dolanan". Maknanya sepintas seperti biasa saja. Tapi kalau ditelaah artinya jadi dalam. Dolan berasal dari Bahasa Jawa berarti main. Kalau di-Bahasa Indonesia-kan jadi "Main tapi bukan main-main". Wow... sarat makna ya..
Kopdar siang itu di Lesehan Cak Per di jl Soekarno Hatta Malang. Agendanya banyak, diantaranya pengenalan Pelumas BM1 oleh tim marketing. Juga info seputar kegiatan yang bakal dihelat Disbudpar yakni Malang Sejuta Kopi, termasuk pembuatan booklet wisata. Tentu saja terkait dan melibatkan Bolang.
Nah itu mungkin salah satu makna dari "dolan tapi ora dolanan". Dolan kopdar-an, tapi ada sesuatu yang dibahas. Jadi dolan bukan sembarang dolan. Didalamnya ada nilai plus yakni informasi penting dan aksi. Ada yang harus dikerjakan. Itu menurut tangkapan pengertian saya. Yang pasti kalau ada waktu saya bakal bertanya tentang filosofi itu pada "sesepuh" Bolang.
Selain anggota Bolang dan tim Pelumas BM1, turut hadir anggota Komunitas Wisata Malang Raya (WMR) dan Malang Citizen (MC). Kalau MC hampir sama dengan Bolang, komunitas blogger. Sedangkan WMR, komunitas di FB, penggiat wisata dan memiliki program blusukan ke tempat-tempat wisata di Malang Raya. Punya misi menginfokan seluas mungkin wisata-wisata Malang Raya ke masyarakat.
Wah pikiran saya spontan klik dengan kegiatan Bolang. Ibarat pepatah Jawa, botol nemu tutupe (botol nemu tutupnya). Kenapa keduanya gak bersinergi sekalian? Bolang dan WMR bisa bekerjasama. Blusukannya anggota WMR bisa diekspos oleh Bolang dan anggota Bolang bisa ikut blusukan wisata. Klop kan?
"Kalau Bolang dan WMR bisa bersinergi, itu bagus sekali", kata Bapak M. Yunus, salah satu aktivis Bolang. Dosen UIN ini seperti menangkap keinginan saya yaa.. Harapan bisa jalan beriringan, Mas Anugrah wakil WMR, juga menyambut antusias . Sebagai tanda persahabatan, ada penyematan pin WMR kepada Pak Yunus. Juga diberikan kesempatan pada anggota Bolang untuk jalan bersama WMR minggu depan.
Diantara 35 orang yang hadir di acara kopdar ini, ada yang seseorang yang menarik perhatian saya. Diusia kepala 5, anggota Bolang ini masih terlihat muda dan enerjik. Di kesempatan itu Mba Lilik demikian disapa, juga berbagi pengalaman. Luar biasa lho. Dia seorang ibu rumah tangga yang selalu sibuk dari pagi hingga petang. Ibu yang masih terlihat cantik ini memiliki segudang prestasi dibidang menulis. Beberapa penghargaan terbaik diraihnya, antara lain Award Best in Fiction dan People's Choice 2017. Hmmm...saya seperti tersulut dan mendapat pencerahan. Inilah efek positif kopdar di komunitas Bolang Kompasiana.
Berkomunitas memang harus ada percikan pemicu semangat. Ada sesuatu yang bisa membuat lebih bergairah. Apapun komunitasnya, yang terpenting bisa membuat kita merasa nyaman. Dan tentu saja kudu bijak memilihnya. Paling tidak, visi dan misi komunitas bisa membawa kita pada sebuah perubahan yang lebih baik. Entah dari segi science, attitude maupun skill. Itu nilai tambahnya. Sungguh beruntung saya masuk dan diterima sebagai anggota Bolang yang selalu welcome.
Dan.... sudahkah anda ber-kopdar dengan anggota komunitas anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H