Lihat ke Halaman Asli

Nyimas Hilmiyati

Selalu bersyukur

Cinta Seorang Gadis Kecil

Diperbarui: 19 November 2020   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila senja tlah tiba
Hatiku terus berbunga
Berbukit bunga malah
Saat pintu rumah terketuk
Sesosok pria tampan
Dengan tas ransel mirip tentara
Minta dipersilakan masuk
Aku tersipu
Melompat girang dan mengiyakannya
Sambil berlari kencang menuju dapur
Kubuka kulkas yang baru ibu beli
Lalu kuseduh sirup kuning yang kondang itu
Kuserahkan gelas dingin manis pula
Tentu saja langsung kau sambut dan kau teguk habis
Mau lagi?
Tanyaku lugu
Ya katamu lucu
Begitulah aku
Setiap kau hadir di rumahku
Kala kusadar kau tak bisa lagi datang ke rumah
Kau sedang sibuk dengan tugas akhirmu
Aku berusaha memahami
Tapi tetap tak sampai pemahaman itu
Nyaris sebulan kau menghilang
Hingga kau kembali mengetuk pintu rumahku
Kau berkata, itu hari terakhir kau bisa menjengukku
Kau akan merantau ke ibukota
Masih tak kupahami
Kau bicara apa
Aku memelukmu
Meminta kau membawaku
Katamu tetap tak bisa
Karena aku masih sekolah
Ya itu puluhan tahun lalu
Saat aku berusia 8 tahun
Sedang kau berusia 22 tahun
Kubaru paham kenapa cinta tak bersambut
Karena aku masih kecil
Kau dewasa sekali
Hmm, di mana kamu sekarang?

Nhj, Jakarta, 05 November 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline