Lihat ke Halaman Asli

69 Cara Asyik Menghadapi Wartawan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: 69 Panduan Humanis Menghadapi Wartawan –dan riset terhadap 423 wartawan. Penerbit: Penerbit Buku Lintas Batas Kolasi: 138 hal +xiii Seperti judulnya, isi buku ini semacam ‘do and dont’s saat menghadapi wartawan. Cocok untuk pelaku kehumasan dan narasumber yang peduli pemberitaan. Sebab, buku ini memang memuat contoh-contoh nyata yang terjadi dalam aktivitas kehumasan sehari-hari, terutama dalam relasi mereka dengan wartawan.  Dilengkapi dengan ilustrasi menarik dan kata-kata yang ringkas,  buku ini bisa dibaca cepat namun dijamin lama mengendap. Benang merahnya begitu jelas: mari memanusiakan wartawan. Misalnya, pada poin 1: jangan pernah tanya tentang penerbitan artikel ke wartawan yang baru saja mewawancarai Anda. Please.. jangan tanya “nanti beritanya naik di halaman berapa ya?” Well, Devi sungguh benar. Pertanyaan itu, jujur saja, emang paling bikin ilfeel dan eneg. Kenapa? 1. Sebab reporter bertugas melakukan wawancara dan menulis hasilnya.itu saja. 2. Keputusan naik atau tidaknya berita, sangat tergantung pada rapat redaksi. Tergantung juga dengan daya saing berita tersebut dengan berita lainnnya, kecuali penugasan khusus yang memang sudah diniatkan pasti terbit. 3. Nah, meskipun penugasan khusus, reporter sama sekali tidak tahu di halaman berapa artikel itu turun. Memang ada ‘ancer-ancer’, misalnya rubrik megapolitan di halaman xx sampai xx, dst. Tapi tetap, enggak pernah tahu pasti.  Jangankan reporter, editor pun enggak tahu pasti sampai konfigurasi iklan diketahui dan dummy layout bisa dilihat pada sore hari.

Pict:georgecoghill.com

Nah, itu baru satu poin yang diingatkan Devie, profesional di bidang komunikasi selama 10 tahun ini.—kini menjabat sebagai Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI. Lainnya: - jangan membuat ‘biaya wartawan’ saat membuat budget kegiatan tahunan.(poin 68, hal 126) — -sebagai humas yang baik, bersedialah tetap terjaga sampai pukul 11 malam dan siap menjawab pertanyaan wartawan.(poin 41, hal 49) –kalau enggak mendesak banget, wartawan enggak bakalan telpon jam segini.

:D

-data, data dan data!!  termasuk press release yang ada isinya–(antara lain poin17 hal 37, 32 hal 64, 33 hal 66, poin 62 hal 114)  ——-Yup, yang dibutuhkan wartawan sebetulnya ya data itu. Percayalah, nilai data sangat berharga bagi wartawan. Bukan goodiebag. Contoh diatas, baru beberapa. Ada beberapa poin yang sebetulnya bisa dijadikan satu, sehingga tidak perlu mengulang-ulang. But overall, buku mungil ini cocok dibaca pelaku kehumasan.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline