Lihat ke Halaman Asli

Nyayu Fatimah Zahroh

TERVERIFIKASI

Everything starts from my eyes

Air Sebagai Perekam Kehidupan

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14145747131073978184

[caption id="attachment_350647" align="aligncenter" width="560" caption="Buku Emoto (dok. Pribadi)"][/caption]

Gimana caranya air bisa merekam suara, gambar, atau sebagainya? Awalnya saya juga ngga percaya, tapi setelah membaca buku dari Masaru Emoto yang berjudul “The Hidden Messages in Water”, pikiran saya telah dibolak-balik antara ilmiah dan mitos atau kepercayaan agama. Sebelum saya menjelaskan secara singkat, mari kita lihat fakta-fakta tentang air.

1.Air merupakan komposisi terbesar dalam tubuh dan juga bumi

2.Air yang digunakan dinosaurus sama dengan air yang kita gunakan sekarang

Ya, semua orang tahu tubuh kita sebagian besar air. Saat kita lahir, kita terdiri dari 90% air, kemudian menjadi 70% pada usia dewasa dan 50% pada saat lanjut usia. So, berarti kita hidup dengan air. Kehilangan sedikit saja dapat membuat tubuh kita lemas. Sifat-sifat air inilah yang perlu kita ketahui karena akan berpengaruh kepada sifat diri/tubuh kita. Lalu, saya akan menyebutkan apa saja yang Masaru temukan dalam penelitiannya.

Kata-kata Indah, Air pun Berubah Menjadi Indah

Ternyata air dapat membentuk kristal heksagonal pada suhu -5 derajat celcius. Kenyataan yang mengejutkannya adalah air bereaksi saat ada paparan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan bahkan yang tak terucap sekalipun. Bentuk kristal air yang paling menakjubkan adalah saat ia dipapar oleh kata-kata syukur dan cinta. Jujur, saat mengetahui itu pikiranku sontak tertuju pada kalimat basmallah sebagai kalimat pembuka jika kita mau pergi, makan, minum, dan melakukan kegiatan lainnya. Perhatikanlah Bismillahirrohmaanirrohiim (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang“). Subhanallah...

[caption id="attachment_350648" align="aligncenter" width="600" caption="Bentuk heksagonal kristal air jika dipaparkan kata "]

14145748271404495546

[/caption]

Jika kata syukur dan cinta dapat mengubah struktur heksagonal air yang lebih indah, maka kata-kata tersebut dapat juga berpengaruh terhadap diri kita. Ingat, tubuh kita sebagian besar terdiri dari air! Makanya tak salah jika orang-orang Indonesia masih mempercayai air doa sebagai pengobatan biasanya minta doa ke pak kyai atau ustadz. Ternyata memang doa-doa yang dipanjatkan kyai tersebut berpengaruh terhadap struktur air yang lebih indah.

Sebaliknya, kata-kata jelek seperti “bodoh” dan lain sebagainya akan membuat air gagal membentuk kristal heksagonal. Mereka akan pecah dan tidak indah. Dan satu lagi, ada perbedaan dari air alami seperti mata air dan air ledeng yang keluar dari rumah kita. Air alami di seluruh dunia membentuk kristal hexagonal, sedangkan air ledeng yang mengandung klorin tidak membentuk hexagonal.

[caption id="attachment_350650" align="aligncenter" width="600" caption="Air yang terpapar kata-kata buruk, bentuk kristal hancur (dok. pribadi)"]

1414575102258278333

[/caption]

Kata-kata suruhan seperti “Lakukan!”, “Kerjain Dong!” akan merusak struktur kristal dibanding dengan “Ayo Kita Lakukan!” yang akan membentuk kristal utuh. Musik juga berpengaruh terhadap bentuk kristal misalnya musik Beethoven, atau Mozart dan sejenisnya akan membentuk kristal heksagonal, sebaliknya musik metal dan musik keras lainnya malah memecah struktur. Hal tersebut telah dibuktikan dari musik-musik klasik akan membuat kita lebih cerdas bahkan bisa berpengaruh kepada bayi masih dalam kandungan.

[caption id="attachment_350655" align="aligncenter" width="584" caption="Air ledeng vs mata air"]

14145755931088407877

[/caption]

[caption id="attachment_350660" align="aligncenter" width="540" caption="Air yang diekspos pemandangan alam (dok pribadi)"]

14145758681086028067

[/caption]

Percobaan antara yang terekspos kata-kata baik, buruk, dan diabaikan

Percobaan dilakukan pada beras, yang dibagi pada 3 tempat yang satu mendapatkan paparan kata-kata baik setiap hari seperti “terima kasih”, yang kedua diberi paparan kata-kata buruk seperti “bodoh”, dan terakhir tidak diperlakukan atau diabaikan. Apakah hasilnya setelah dilakukan percobaan tersebut?

Mengejutkan... Beras yang mendapatkan paparan kata-kata baik akan tetap bagus kualitasnya malah bertambah harum dan warna cerah. Sedangkan yang dikata-katai bodoh akan cepat membusuk dan warna kusam. Bagaimana dengan beras yang diabaikan? Ternyata lebih buruk kondisinya dari yang dikatakan bodoh!

Dari percobaan tersebut kita bisa ambil pelajaran dalam mendidik anak-anak kita. Perlakukan lah mereka dengan kata-kata yang baik agar tubuhnya menjadi cerdas, sehat, dan selalu berkelakuan baik. Jangan sampai mengabaikan mereka karena kondisinya bisa lebih buruk dari anak yang diberi perkataan kasar.

Peristiwa selalu berulang dan disebut resonansi medan morfik

Untuk mempermudah dimengerti, saya akan memaparkan contoh yang ada di buku tersebut. Ada suatu percobaan yang melibatkan banyak orang untuk menebak suatu teka-teki gambar. Orang-orang tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa kloter. Saat kloter pertama disuruh untuk menebak teka-teki gambar tersebut, tak satupun dari mereka bisa menebaknya. Lalu diberitahu oleh sang operator jawaban dari teka teki tersebut. Setelah kloter pertama keluar, kloter kedua masuk dan disuruh menebak gambar yang sama. Dan ternyata, kloter kedua dapat melakukannya lebih baik dari kloter pertama. Kloter ketiga lebih baiik dari kloter kedua. Begitu seterusnya...

Nah... inilah yang dikemukakan oleh Dr. Sheldrake tentang resonansi morfik. Dimana ketika satu orang menyadari sesuatu, orang lain pun akan ikut menyadarinya. Resonansi morfik ini menyebar ke segala arah baik ruang dan waktu.

Itulah sifat yang dimiliki air, ia dapat menyebarkan pesan keseluruh dunia. Bahkan ketika akan ada pertempuran atau bom jatuh, air seluruh dunia akan berpengaruh walaupun jauhnya hingga ribuan kilometer. Hal tersebut terekam oleh Masaru Emoto saat melakukan percobaan terhadap getaran yang dihasilkan oleh benda-benda berbahaya saat ada pertempuran dan bom jatuhn di Timur Tengah (tanpa Masaru disadari). Dan hasilnya terdapat peningkatan getaran yang tajam dari zat-zat yang berbahaya yang sedang ia teliti di Jepang. Hal tersebut membuktikan bahwa semua benda beresonansi melampaui ruang dan waktu.

Pernahkah anda mendengar seseorang yang pernah ditransfusi darah sering melihat sesuatu dalam pikirannya yang belum pernah dilihat olehnya? Itulah air, dapat merekam suatu kejadian. Bayangkan apa saja yang pernah direkam oleh air sejak jaman pertama kali air ada di bumi bermilyar tahun lalu hingga sekarang ini. Ia akan bereaksi terhadap hal-hal baik dan menjadi bermanfaat. Begitu pula sebaliknya akan merusak jika dipapar sesuatu yang buruk.

Air dapat merekam apapun dan dapat bereaksi dengan benda apapun. Jika didekatkan dengan benda berbahaya seperti air raksa, air akan memeberikan respon buruk. Air juga bisa merespon mana orang yang memiliki niat baik dan niat buruk. Oleh karena itu, jika kita bergaul dengan orang yang memiliki perilaku buruk, otomatis kita pun akan tertular perilaku buruk. Begitu pun sebaliknya. Satu orang yang bersemangat, akan menyebarkan semangatnya kepada orang sekitarnya. Ayo kita mulai dari diri kita dan secara otomatis akan menyebarkannya ke orang sekitar kita!

Saya baru tahu kalau Masaru Emoto baru saja meninggal pada tanggal 17 Oktober 2014 ketika saya baru memulai untuk membaca bukunya... Rest In Peace Masaru Emoto...

[caption id="" align="aligncenter" width="555" caption="Sumber: Facebook Masaru Emoto"][/caption]

Sepenggal Catatan Penutup Masaru Emoto

Mungkin peristiwa-peristiwa yang kita alami selama hidup menjadi ingatan yang dicatat oleh air, yang tinggal dalam tubuh kita, yang mungkin kita sebut sebagai jiwa...

Jadi selanjutnya kita bertanya, apa yang dicadangkan bagi jiwa? karena kita sendiri adalah air, suatu hari semua ingatan akan pengalaman kita di planet ini akan diluncurkan ke ruang angkasa. Dan tanggung jawab kita sebelum hal ini terjadi adalah menjadi air yang murni di bumi ini...

Bukankah akan sangat indah jika kita dapat menyelimuti dunia dengan kristal-kristal air yang paling indah?...

Dengan Syukur dan Cinta...

Kita menjalani hidup yang singkat di planet ini dan kemudian memulai perjalanan ke semesta...

Lalu saya berkata "Kita berangkat untuk melihat semesta. Ayo kita pergi ke Mars!"

Salam,

NFZ




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline