Lihat ke Halaman Asli

Nyayu Fatimah Zahroh

TERVERIFIKASI

Everything starts from my eyes

Pengalaman Mengukur Data Cuaca Kawasan Batu Hijau

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14229613811686497626

Salah satu bagian kegiatan Newmont Bootcamp yang saya senangi adalah ketika berinteraksi dengan bagian departemen lingkungan. Seperti yang kita ketahui, lingkungan merupakan korban utama dari aktivitas pertambangan. Bayangkan saja, suatu kondisi dan lingkungan alam yang sudah teradaptasi harus dirombak sedemikian rupa untuk diambil kekayaannya di dalam perut bumi. Otomatis segalanya berubah. Dari yang ada banyak pohon, menjadi habis tidak ada tanaman. Dari yang berbentuk gunung, kemudian menjadi lembah. Dari yang banyak hewannya, menjadi sedikit karena habitatnya habis. Baik di Indonesia maupun di luar negeri, aktivitas pertambangan jadi musuh utama lingkungan.

[caption id="attachment_367053" align="aligncenter" width="560" caption="Persemaian tanaman di Departemen Lingkungan (dok.pri)"][/caption]

Berbagai jenis pertanyaan muncul dalam benak saya. Bagaimana mereka memperlakukan alam? bagaimana tanggung jawabnya terhadap alam? apakah kualitas dan kuantitas airnya menurun? apakah hasil buangannya berbahaya bagi flora dan fauna, atau bahkan manusia? Bagaimana mereka mereklamasi wilayah tambang yang sudah diobrak-abrik? dan masih banyak pertanyaan saya.

Saat pertama kali kami datang di kantor bagian lingkungan (selanjutnya ditulis enviro), terlihat bibit-bibit dari beberapa jenis tanaman yang masih dalam polybag. Lalu, ada pula nursery shade untuk memelihara semai-semai dari beberapa jenis tanaman. Sepanjang pengelihatan saya, semai-semai ini dipelihara dan dijaga agar dapat tumbuh dengan baik oleh pegawai-pegawai di sana.

Kami pun diajak masuk ke dalam kantor bagian enviro. Saya sempat melihat hal-hal yang tak asing bagi saya seperti grafik curah hujan dan data cuaca hari ini yang selalu diupdate. Di dalam sebuah ruangan, kami diajak mengenal secara keseluruhan tentang bagian enviro Newmont ini. Ada pak Ismoyo dibagian Hidrometeorologi dan GIS, bu Jorina di bagian admin enviro, pak Fitrahjaya dan pak Tarmizi di bagian reklamasi, dan bu Risa bagian lingkungan.

[caption id="attachment_367054" align="aligncenter" width="553" caption="Data cuaca diupdate setiap saat (Dok.pri)"]

14229615351892792777

[/caption]

Di sana kami dijelaskan tentang bagaimana proses reklamasi kawasan pertambangan di Batu Hijau ini dilakukan. Mulai dari recounturing, yaitu membuat kontur kembali wilayah yang sudah digunakan. Kemiringan yang digunakan adalah 26 derajat berdasarkan penelitian-penelitian dan faktor-faktor lainnya. Tentunya semakin landai semakin sedikit biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, hasil kontur buatan manusia tidak akan sama dengan ciptaan Allah. Lekukannya pun terasa kaku. Tapi saya menghargai, mereka tidak sembarangan juga menentukan kontur yang akan dibuat tersebut.

Tahapan yang kedua adalah penutupan tanah 2,75 meter. Tanah yang digunakan pun dibagi menjadi dua lapisan yaitu sub-soil kemudian top soil. Lalu lahan yang sudah ditutupi oleh tanah, diberi jute nett yang terbua dari serabut kelapa sebagai anti erosi yang kemudian ditanami tumbuhan penutup. Setelah, itu baru dapat dilakukan penanaman pohon. Dan masih banyak proses-proses yang dilakukan di lahan reklamasi.

Mengunjungi Stasiun Cuaca di Batu Hijau

Para peserta Bootcamp Newmont, kemudian dibagi lagi menjadi 4 grup. Ada yang ke laut, ke lahan reklamasi, ke sungai untuk mengecek kualitas air, dan ke stasiun cuaca. Tentu saja, sebagai mahasiswa meteorologi, ini adalah kesempatan emas untuk mengetahui bagaimana mereka mengawasi kondisi cuaca di sekitar pertambangan. Wah, saya jadi lebih semangat.

Saya bersama Singgih memilih untuk mengikuti Pak Ismoyo dan asistennya Mas Alvin untuk mengukur data cuaca di sekitar Batu Hijau Newmont. Dengan mobil Ford Ranger 4x4 warna putih bernomor PU-382 siap menemani kita berkeliling stasiun cuaca di Newmont dengan Mas Alvin sebagai supirnya. Mobil ini sebenarnya membawa kami ke tempat yang tidak asing bagi peserta Newmont Bootcamp. Yup, kami pergi ke area Townsite. Malu rasanya sebagai mantan mahasiswa meteorologi tapi tak tahu keberadaan stasiun cuaca ini padahal setiap hari bus kami melewatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline