Lihat ke Halaman Asli

Nyayu Fatimah Zahroh

TERVERIFIKASI

Everything starts from my eyes

Bogor Siap Jadi Kota "Layak Pedestrian"?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424781348421055376

Kalau anda yang sudah lama tidak berkeliling kota Bogor, pasti melihat perbedaan dari pedestrian di Kota hujan ini. Yup, Pemkot Bogor memang sedang menjalankan project yang menjadikan Kota Bogor layak untuk pejalan kaki dan pesepeda. Terbukti dari perbaikan jalur pedestrian-pedestrian sepanjang Kota Bogor dan mengaktifkan beberapa jembatan bagi pejalan kaki agar masyarakat dapat berjalan kaki dengan nyaman.

Penyandang disabilitas juga dapat menikmati fasilitas tersebut dengan dibuatkan guiding block di sepanjang jalur. Pemkot juga memperlebar jalur agar pesepeda dan pengguna kursi roda dapat menggunakan jalur tersebut. Di beberapa jalur bahkan "dihias" dengan tanaman-tanaman dan gambar-gambar untuk memanjakan pejalan kaki.

[caption id="attachment_370394" align="aligncenter" width="453" caption="Underpass yang sudah layak pedestrian (dok. pri)"][/caption]

Namun apakah pemkot Bogor sudah serius???

Secara visual, perubahan di jalur pedestrian sudah terlihat sejak 3 tahun terakhir. Sebelumnya hanya menggunakan conblock biasa, sekarang sudah ditambah guiding block untuk penyandang tuna netra, jalur diperlebar, dan beberapa jalur dibuat tanpa tanjakan.

Beberapa jembatan pejalan kaki pun diaktifkan kembali seperti di jembatan depan terminal Baranang Siang, jembatan depan stasiun, dan underpass depan IPB Baranang Siang. Sebelumnya pejalan kaki langsung menyebrang tanpa menggunakan jembatan, akibatnya jalan yang sibuk bertambah macet akibat banyak orang yang lalu lalang. Tentunya, terlihat sekali perbedaannya setelah aktifkan kembali jembatannya.

[caption id="attachment_370395" align="aligncenter" width="560" caption="Jembatan depan stasiun Bogor yang sudah aktif lagi dari mati suri (dok. pri)"]

1424781486750242734

[/caption]

Kalau dilihat sepanjang jalur pedestrian di Jalan Sudirman, pedestrian diperlebar dengan menutup drainase (tetap berfungsi) dan diperbaharui conblocknya. Namun, belum saja genap lima tahun, konblok yang dipasang sudah rusak terutama guiding blocknya. Apakah fungsional lagi kalau guiding block sudah tidak timbul lagi atau terkikis?.

Kalau sedikit menelusuri jalan yang lebih sempit di jalan RE Martadinata, maka guiding block sudah benar-benar hanya sebagai formalitas atau hanya ornamen yang tidak fungsional karena jalur terputus-putus. Belum lagi, guiding block tidak sesuai aturan. Seharusnya, dot character diletakan di tempat ketika penyandang tuna netra akan melintas/menyebrang, ada persimpangan, agar berhati-hati. Bisa dibayangkan betapa tak berfungsinya jika fasilitas tidak memiliki kualitas yang baik dan penempatan yang benar?

Kalau kita lihat pedestrian dari jalan Ir. Juanda depan hotel Salak, Balaikota, lalu belok ke jalan Kapten Muslihat terlihat lebih baik. Jalur pedestrian disini tidak menggunakan conblok tapi di cor namun masih ada guiding blocknya. Guiding block disini terlihat lebih kuat dan tidak mudah terkikis. Bahkan di jalur yang dilewati mobil, guiding block ini masih terlihat bagus. Di sepanjang jalur ini juga disediakan jalur pesepeda yang diperlebar dari hasil penutupan drainase dengan lebar kurang lebih satu meter. Penerapan aturan guiding block juga sudah benar dengan penggunaan dot character sebelum menyebrang.

[caption id="attachment_370397" align="aligncenter" width="600" caption="Guiding block yang sudah terkikis "]

1424781725858809553

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline