Lihat ke Halaman Asli

Entalah

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapalah harus berujung, jika permulaan sudah bertajuk murung

Tiada ada yang mampu, terlebih mampu mengada - adakannya

Lara menghembuskan lirih yang meniadakan ritme gairah langkah, sealur nada asa namun dipermainkan kelu rindu yang "jarang" dan kadang tertebus

Ada banyak rahasia dibalik dinding putih tua yang retak, banyak. Termasuk jam dinding yang tak menepati takdirnya

Dari siang hingga malam, dari hilang hingga karam

Sendiri, sendiri ku diam dan menatap badai, akankah kuharus berlayar dan menyelam

Yang ada hanya sekuntum asa, untuk luasnya taman masa depan penuh mekar bunga

la la la la la la ..... la la la la

Duhai malam katakan padaku, bagaimana esok hari

Bahkan akupun lupa bahwa segala sesuatu mengenai masa depan adala dusta

yohohoho .....yohohoho

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline