Lihat ke Halaman Asli

Biarkanlah

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkanlah waktu mempertemukan tanya dan jawab
Biarkanlah waktu menjadi meseum pada untaian fonem
SAYANG, TAKUT, JAGA HATI, kamuflase tercantik dalam hidup
Biarkanlah ia selalu terngiang
Biarkanlah ia menjadi penyemangat dalam nadi
Biarkanlah sebongkah senyum mengiringinya
Meski hitam selalu tegas di atas putih, biarkanlah menjadi pembatas dua dunia
Biarkanlah seorang tetap berperan, meski figuran terpatri jelas
Biarkanlah mengalun indah bagai dentingan jemari lentik Yiruma
Biarkanlah kembang api meletup dalam jiwa terdingin
Biarkanlah simbiosis komensalisme ini berjalan dengan skenario menakjubkan
Biarkanlah saksi bisu merekam setiap tawa dan air mata
Biarkanlah jalan ini selalu berbunga, meski mawar tetap berduri
Biarkanlah dalam detik pedang menguhunus jantung

Selalu ada BIARKANLAH, dalam setiap jengkal ikhlas
Biarkanlah…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline