Kan kubentuk Kementrian Negara Urusan Hati Nurani, yang bertugas untuk menomersatukan Nurani di atas segalanya. Kulihat nurani sudah tergerus oleh kepentingan politik. Lebih mirip hidup di jaman rimba di mana yang kuat yang berkuasa. Juga kan kubentuk Kementrian Negara Urusan Cinta, yang bertugas untuk menempatkan cinta dalam proporsi besar, agar semua pekerjaan negara dilakukan atas dasar cinta bukan atas dasar uang semata. Sebab saat kita mempunyai rasa cinta kepada pekerjaan, loyalitas akan mengikuti tanpa diminta. Istana akan aku poles menjadi sebuah ruang PERCONTOHAN, bukan contoh fisikly, tetapi attitude SDM-nya. Dimana semua elemen masyarakat akan segan, hormat dan respek pada wakil-wakil rakyatnya yang bisa memberi contoh lewat sikap. Sebelum bisa duduk di kursi "DPR/MPR", para wakil rakyat harus mengikuti training "hati nurani", yang akan dipantau perkembangannya dan diberi feedback at least sebulan sekali. Yang hati nuraninya mulai bengkok, bisa di las agar lurus lagi. Yang hatinya mulai kotor, akan dicuci dengan rinso sampai bersih dan kinclong lagi. Yang hatinya sudah rusak parah sampai sirosis, di PHK saja dan ganti dengan hati baru yang fresh dan bersih. Intinya, hati benar2 dijaga agar KEWIBAWAAN negara terjaga dengan baik. Sebagai presiden, akan kuperhatikan kesejahteraan rakyat lapisan bawah yang tersisih akibat ketidakberdayaan. Misal di daerah freeport dimana kekayaan wilayahnya tak ternikmati oleh masyarakat penghuni asli daerah tsb. Karena aku orang Indonesia, maka akan aku perjuangkan NASIB ORANG INDONESIA, bukan nasib para bule yang BEGITU ENAK menikmati kekayaan alam kita. Aku akan melakukan EMBARGO untuk mencintai PRODUK DALAM NEGERI. Dimana semua rakyat akan kugiring untuk BANGGA menjadi rakyat Indonesia dan MAU hidup dari hasil negara sendiri, tak usah impor segala. Pakai saja apa yang ada, dan lihatlah dalam waktu tak lama NEGARA LAIN akan gelisah karena TAK LAGI bisa mengeruk keuntungan dari kekayaan bumi kita. So, giliran NEGARA KITA yang akan menyetir negara lain, bahkan dihutangi kalo perlu. Ada syarat mutlak untuk menjadi menteri-menteriku. Yaitu, HARUS PINTAR, tapi bukan pintar nipu, HARUS CINTA INDONESIA, bukan cinta uang semata, HARUS MEMPUNYAI KEPEKAAN YANG TINGGi, dimana kepekaan itu bisa menjadikan rakyat tekuk lutut dalam artian positif, so semua program akan didukung rakyat dari HATI, bukan berdasar paksaan semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H