Lihat ke Halaman Asli

Mulut Lelakiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kala kau cipta sore gaduh di cinta senja jantungku tergaguk tersara-bara gegana biru kelayapan di ujung-ujung kepala patah lidah bergugup terbata-bata mulut lelakiku menggayem menggemparkan bergelandang berhanyut-hanyut menelusuri kobar menggelegak kalang kabut ku termengah-mengah duhai rasa ini.. riuh rendah semarak detak bertalu menggedor geletar pucuk-pucuk rindu bergentayangan berkeliaran menderu-deru membangunkan kuncup-kuncup mungil wanitaku kontur merah belum tercipta.. sayangku Supratman.. kala hujan. Nyai Duesseldorf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline