Lihat ke Halaman Asli

Nuke Patrianagara

cerah, ceria, cetar membahana

Cirebon dan Kuningan Penuh Cerita

Diperbarui: 2 Maret 2019   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Terlalu sering nonton film dan membaca kisah  perjalanan, dan sampailah pada titik jenuh, lelah, kehabisan bahan tulisan, saatnya keluar dari rutinitas dengan melakukan perjalanan, menelusuri jalan yang selalu penuh misteri dan 1001 cerita penuh rasa bahagia. 

Ayo Cinta, awalnya ingin ku kenang kembali masa-masa indah kuliah dan kerja jangka pendek di kota gudeg tercinta, tapi perjalanan itu harus disimpan terlebih dahulu karena bentrok dengan pernikahan dari keluarga suami, dan ini juga diluar kota, selain silahturahim ke keluarga sekalian jalan-jalan.

Minggu pagi yang cerah kita bersiap menuju timur, alhamdullilah perjalanan berlangsung lancar, rencana awalnya kita sarapan di Empal Gentong Krucuk tapi karena satu dan lain hal saat jam makan siang baru kita sampai di:

Empal Gentong Krucuk 1

Pertanyaan pertama yang saya lontar kan,  apakah empal asem nya masih ada? Hahahahaha saking ngebet nya sejak dari Jakarta. Pramusaji restoran kompak menjawab, masih lengkap semua menu ada.

Alhamdullilah, langsung cari tempat duduk dan pesan menu.  Saya pesan empal asem, suami pesan empal gentong daging.  Empal asem  yang saya pesan memberikan sensasi yang berbeda, kuah bening dengan toping tomat, belimbing wuluh dan tidak ketinggalan bawang kucai yang merupakan khasnya empal gentong.  Saat diseruput segarnya kuah menjalar masuk ke aliran tubuh, rasanya ini mata langsung melek, ingin nya langsung berlari dan berlari kembali, saya memilih isinya yang campur yaitu daging dan jeroan, sebagai pecinta jeroan, sulit menemukan jeroan yang begitu empuk, disini empuknya pas, digigit tidak melawan tapi memancarkan potongan jeroan yang berbumbu.

Cabe bubuk khas empal gentong Krucuk tidak lupa kita tabur diatas semangkuk empal gentong, pedas berbeda yang dirasakan menari dalam mulut, jangan lupa juga dengan kerupuk kulitnya yang gurih nyoy nyoy, lengkap teman perang empal gentong.

Terbayar sudah penantian selama tiga tahun untuk semangkuk empal asem, terima kasih cinta. Tidak bosan untuk selalu kembali.

Kopi Juragan Cirebon 

Tiga tahun lalu, kopi ini sempat jadi perbincangan hangat para bapak-bapak yang melipir dari keriaan acara resepsi pernikahan sahabat kami, suami berjanji akan membawa kembali kesini untuk menikmati kesempurnaan cinta dalam secangkir kopi.

Setelah makan siang penuh kebahagian, kopi akan menyempurnakannya.  Area parkir Masjid A  Taqwa lumayan penuh, selain yang beribadah didalam masjid, ruang serbaguna sebelah masjid dipergunakan untuk acara resepsi pernikahan, tadi sempat disambangi hujan sebelum makan di empal gentong Krucuk 1, parkiran agak sedikit becek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline