Lihat ke Halaman Asli

Nur Dini

Find me on instagram or shopee @nvrdini

Jagat Sinema Bumilangit

Diperbarui: 19 Agustus 2019   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez


Menjelang diluncurkannya film Gundala, Joko Anwar selaku sutradara film Gundala melakukan promo di berbagai media, termasuk youtube.  Joko Anwar berkolaborasi dengan beberapa youtuber untuk mempromosikan film tersebut sekaligus mengungkapkan bahwa Gundala adalah awal dari serial jagoan lain.

Kemarin (Minggu, 18/8) Bumilangit mengumumkan judul-judul film yang akan masuk dalan Jagat Sinema sekaligus aktor dan aktris yang akan memerankan tokoh-tokoh jagoan.  Mereka diantaranya Abimana Aryasatya sebagai Gundala, Chicco Jerikho sebagai Godam, Pevita Pearce sebagai Sri Asih, dan Chelsea Islan sebagai Tira.  Ada pula Zara JKT 48 sebagai Virgo, Vanesha Prescilla sebagai Cempaka, Nicholas Saputra sebagai Aquanus dan masih banyak lagi.

Banyak yang berkomentar bahwa Jagat Sinema Bumilangit sebagai Avenger versi Indonesia, tapi saya sangat berharap serial ini bisa lebih baik.  Dengan diungkapnya para pemeran sejak awal, saya berasumsi bahwa konsep ceritanya sudah matang.  Dengan begitu saya sangat berharap semoga film ini tidak sengaja memanjangkan alur demi mendapat jumlah penonton.  

Dari pengalaman saya menonton beberapa franchise film, banyak yang akhirnya mengecewakan.  Yang pertama adalah Transformers yang awalnya bercerita tentang pertemuan Sam Witwicky dengan para autobot.  Namun pada tahun 2014 saat Transformer : Age of Extinction dirilis, Sam sudah tidak muncul lagi dan diganti dengan Cade Yeager.  Sam seolah tidak pernah ada padahal di film sebelumnya Sam adalah tokoh sentral.  

Pada franchise Fast and Furious dengan tokoh sentral Vin Diesel sebagai Dominic Toretto dan Paul Walker sebagai Brian O'Conner.  Meninggalnya Paul menyebabkan rencana kelanjutan cerita menjadi buyar.  Dalam Furious 7 cerita banyak disusupi dengan kenangan pertemanan Dominic dengan Brian.  Bagi saya ceritanya jadi terlampau mellow karena ungkapan kesedihan Dominic.  Unsur drama semakin kuat dengan munculnya Mia yang memiliki anak dari hubungannya dengan Dominic.  Bagi saya alurnya jadi kurang mengena, kurang keras.

Yang tak kalah rumit adalah Avenger Universe. Tokohnya sangat banyak dan seperti terus bertambah.  Saat masing-masing superhero berperan terpisah, cerita masih jelas dan bisa dinikmati, tapi saat dikumpulkan sebagai Avenger, cerita jadi kurang jelas.  Semua superhero memiliki kelebihan masing-masing, dan ketika mereka dikumpulkan, tidak mungkin hanya menonjolkan cerita salah satu superhero saja.  Semua harus diceritakan secara merata.  Tapi justru itu yang membuat kurang menarik, aksi masing-masing superhero jadi kurang maksimal.

Beda dengan franchise sebelumnya, Conjuring Universe memiliki cerita mereka sendiri.  Masing-masing roh jahat diceritakan terpisah dan tidak pernah dikumpulkan.  Benang merahnya hanya ada pada Keluarga Warren sebagai paranormal yang menangani berbagai roh jahat, pendeta Father Perez, dan sosok Valak.  Conjuring Universe masih saya tunggu kelanjutannya, tapi 3 franchise sebelumnnya sekarang menjadi kurang menarik.

Saya berharap semoga Jagat Sinema Bumilangit lebih terkonsep dan tidak terlalu memaksakan alur.  Kalau sudah mentok, ya sudah, jangan dipaksakan.  Bagi saya serial film akan lebih bermakna jika selesai saat sedang bagus-bagusnya.  Bukan diakhiri ketika penonton sudah bosan sebonsan-bosannya.

Semoga Jagat Serial Bumilangit bisa menjadi awal yang baik untuk film-film jagoan Indonesia lain agar anak-anak Indonesia tak hanya mengidolakan superhero dari luar negeri.  Sampai ketemu di bioskop !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline