Lihat ke Halaman Asli

Buya Hamka, Sastrawan Besar Indonesia dan Karya-karyanya yang Legendaris

Diperbarui: 20 Agustus 2024   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: Pinterest.com/sysb370) 

Buya Hamka, seorang sastrawan sekaligus ulama dengan gelar Datuk Indomo asal Minangkabau. Beliau lahir pada 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Agam, Sumatera Barat. Diumurnya yang ke-73 tahun, ia meninggal pada 24 Juli 1981 di Jakarta. Nama 'Hamka' sendiri merupakan singkatan yang diambil dari nama beliau sendiri, yakni Haji Abdul Malik Karim Abdullah. 

Dibesarkan oleh keluarga yang taat beragama, pada usianya yang masih belia, beliau telah mempelajari ilmu agama dan bahasa Arab dengan baik. Selain dikenal sebagai ulama, Buya Hamka pun pernah bergabung dengan partai Masyumi, menjabat sebagai ketua pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta aktif dalam membangun dan mengembangkan organisasi Islam Muhammadiyah. 

Beliau pun juga berkarir sebagai seorang wartawan dan pengajar. Sebagai sastrawan besar Indonesia, Buya Hamka memiliki banyak karya-karya yang tenar sekaligus berkualitas.

Beberapa karya yang ia tulis, diantaranya novel Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk yang diterbitkan pada 1938 dan telah dicetak ulang berkali-kali oleh penerbit yang berbeda. Novel ini menceritakan kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang tidak dapat bersatu karena persoalan adat. Persamaan strata sosial pada pasangan yang ingin menikah, serta kawin paksa atas perintah orang tua menjadi konflik dalam novel tersebut.

Kemudian, novel Di Bawah Lindungan Ka'bah yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1938. Novel yang telah diadaptasi menjadi film ini berkisah tentang Hamid dan Zainab yang saling jatuh cinta, tetapi tidak dapat bersatu karena latar belakang keluarga dan ekonomi yang berbeda. Akhir yang malang, Zainab dijodohkan sedang Hamid akhirnya meninggal ketika sedang melakukan perenungan di kota Makkah. 

Lalu, terdapat buku yang berjudul 4 Bulan di Amerika yang diterbitkan pada 1953. Buku ini berisi tentang perjalanan Buya Hamka selama di Amerika Serikat atas undangan dari pemerintah. Kemudian, Di Tepi Sungai Dajlah yang diterbitkan pada 1950, mengisahkan perjalanan dan pengalaman Buya Hamka selama di kota Baghdad, Irak. 

Karya legendaris lainnya, Tafsir Al-Azhar Juz 1-30 yang dipublikasikan pada 1962 oleh majalah Gema Insani dan secara resmi diterbitkan pada tahun 1967. Karya tersebut ia rampungkan di dalam penjara selama 2 tahun ketika era Orde Lama.

Serta, buku yang berjudul Kedudukan Perempuan dalam Islam. Buku tersebut menguraikan bagaimana kedudukan dan hak-hak istimewa perempuan dalam Islam yang merujuk pada Al-Qur'an dan Hadits. 

Selain itu, ada pula beberapa judul lainnya, seperti Revolusi Pikiran, Layla Majnun, Terusir, Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, Tuan Direktur, Keadilan Ilahi, Falsafah Hidup, dan karya-karya terkenal lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline