Lihat ke Halaman Asli

Mas Nuz

Penulis biasa.

Dengan Hobi, Meraih Rida Illahi

Diperbarui: 20 Mei 2019   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyiapkan menu-menu yang tak membosankan. (dok. pribadi)

Bagi sebagian orang. Memasak merupakan satu hobi yang menantang. Pun demikian dengan saya. Terutama saat bulan Ramadan menjelang. Oleh karenanya, jauh-jauh hari sayapun mempersiapkan diri.

Menjadi tukang masak, baik yang sengaja atau tidak. Sudah saya lakukan sejak menjadi mahasiswa. Di awal tahun '90-an yang lalu. Alhamdulillah, dari ibu saya banyak belajar. Sebab beliau tak pernah bedakan. Mana anak perempuan. Mana anak lelaki. Setiap anak punya jadwal untuk memasak.

Mulai dari memasak air dan menanak nasi. Hingga memasak sayuran serta lauk pauk. Zaman dulu kami memasak di 'pawon'. Dengan bahan kayu serta ranting-ranting kering. Tersedia kompor. Namun hanya digunakan saat kondisi darurat.

Kemampuan ini juga yang membuat saya survive. Saat menjadi mahasiswa baru di Kota Jogja. Menumpang di rumah orang. Kemudian menjadi takmir masjid. Lanjut menjadi anak kos. Kondisi tersebut tetap saya jalani dengan riang gembira. Meski tak ada uang di kantong. Sebab karena jasa, malah seringkali saya memperoleh tip.

Abaikan lap pel di samping saya. Wkwkwk.... (dok. pribadi)

Sebagaimana Ramadan kali ini. Untuk kesekian kali saya wakafkan diri di masjid. Menyiapkan tetek-bengek yang berhubungan dengan buka puasa. Baik untuk iftar, maupun sajian (makan) buka puasa. Mematutkan diri dengan sebuah hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa salam.

Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. [HR. Tirmizi No. 807; Ibnu Majah No. 1746; dan Ahmad 5:192. Al-Hafiz Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih.]

Yups, dengan hobi ini berharap mendapatkan berkah dari Allah Ta'ala. Sebab puasa Ramadan adalah puasa milikNya. Biarlah pahala itu mengalir. Tanpa kita berharap. Tinggal jalani hobi. Sambil melangitkan doa-doa. Melantunkan zikir-zikir di sela peluh yang membasahi baju.

Ada 20 macam menu untuk 30 hari. (dok. pribadi)

Memasaklah dengan riang gembira. Sebab siapa tahu. Hobi ini memberatkan timbangan amal di hari kebangkitan nanti. Tak ada sesuatu yang sia-sia. Bila kita niatkan dengan lillah hita'ala. Beraktivitas sambil berdoa. Sebab salah satu doa yang mustajabah, adalah doa yang dilantunkan jelang buka puasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline