Lihat ke Halaman Asli

Mas Nuz

Penulis biasa.

Bermedia Sosial yang Baik di Bulan Ramadan, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 18 Mei 2019   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedas kadang banyak yang memburu. (dok. pribadi)

Tahukah Anda, berapa pengguna media sosial (medsos) di negeri ini?

Riset yang dilakukan Wearesosial Hootsuite menunjukkan 150 juta populasi penduduk menggunakan medsos. Atau sekitar 56% dari populasi penduduk negeri ini eksis di medsos. Sementara pengguna medsos melalui media gawai mencapai 130 juta. 48% dari populasi penduduk. Meningkat 20% dibanding hasil survei tahun sebelumnya.

Tentu hal ini merupakan perkembangan yang menggembirakan. Sebab separuh lebih masyarakat Indonesia menyadari pentingnya medsos. Di sisi lain, perkembangan menggembirakan ini sekaligus menjadi peringatan. Bahwa pengguna medsos tak mengenal strata usia, gender, pendidikan, maupun status sosial.

Tak heran, dibalik tumbuh pesatnya pengguna medsos. Implikasi sosialnya pun kini bermunculan. Di satu sisi, nilai positif patut disematkan. Dengan tumbuhnya pengguna medos. Dunia e-commerce pun ikut mengunduh keuntungan. Kini siapapun bisa berdagang. Meski tak punya lapak konvensional. Mereka bisa membuka lapak di dunia maya.

Sementara sisi negatifnya pun tak kalah banyaknya. Aksi-aksi negatif yang memanfaatkan medsos. Bak cendawan tumbuh di musim hujan. Hingga istilah kekinian yang bernama 'hoaks'. Mulai ngetren di dunia permedsosan. 

Ibarat soto ayam. Medsos adalah sambalnya. Jika terlalu pedas membuat pedih di mata. Mulas di perut. Bila kurang pedas. Rasa menjadi kurang nampol

Tampilan yang menggoda selera. (dok. pribadi)

Facebook. twitter, instagram, whatsApp, line, blackberry messengger, kini menjadi 6 teratas medsos paling populer. Ibarat siomay, tak akan lengkap rasanya bila tak ada parea, telur, kentang. Atau siomay itu sendiri. Ditambah dengan bumbu kacang, kecap, jeruk nipis, atau saus tomat sebagai penyedapnya. 

Demikianlah mungkin yang kita rasakan bila kita tak bermedsos ria. Terutama bagi mereka yang pekerjaannya memang sangat tergantung medsos. Pandai-pandainya kita untuk memanfaat menu yang ada. Agar tetap bisa menumbuhkan selera.

Rasa pahit yang dirindukan. (dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline