Lihat ke Halaman Asli

Ilmiawan

Mahasiswa

Nirvana: Band Feminis yang Anarkis

Diperbarui: 30 Agustus 2021   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nirvana (kiri-kanan): Krist Novoselic, Kurt Cobain, Dave Ghrol. Sumber: instagram.com/off1cial_nirvana (fan page)

Nirvana bisa dikatakan sebagai salah satu pelestari musik rock dari kegondrongan, ballad yang monoton di akhir 80-an. "Bleach" debut album sekaligus album terlupakan Nirvana yang sebenarnya cukup asyik. 

Lebih bersemangat dari "Nevermind", lebih happy ketimbang "In Utero". Dengan "Bleach" nama mereka tidak terlalu naik, namun cukup terkenal di Amerika, khususnya Seattle. Band yang dibentuk oleh Kurt Cobain dan Krist Novoselic itu sebelumnya sering berganti-ganti drummer yang kemudian digantikan oleh drummer tetap, Dave Ghrol.

Dave Ghrol sebelum mengunjungi Nirvana, meminta izin kepada orang tua selayaknya rocker sejati (ini bukan satire). Dan karena Dave Ghrol, lagu-lagu Nirvana tak terdengar membosankan. 

Justru saya merasa, Nirvana tak akan jadi Nirvana yang kita kenal sekarang tanpa Ghrol di drum kit-nya. Dari segi musik tentunya, sedangkan citra kesedihan, keonaran, penghancuran di atas panggung semua berkat Kurt Cobain. 

Dan Krist Novoselic adalah member yang terlihat tak berperan, namun nyatanya yang bikin kegelapan musik Nirvana semakin mantap. Adalah dia yang mampu menyeimbangi dan mempertajam riff-riff simple Kurt dengan bassnya.  Dan di tahun 1993, Nirvana mendatangkan Pat Smear dari band punk the Germs.

Sejatinya tak terlalu sulit untuk memainkan gitar musik Nirvana, tak meribetkan, dan tak perlu kemampuan khusus. Tetapi sesuatu yang spesial dari itu adalah bagaimana sebuah riff yang mudah justru memberikan dampak yang cukup mendalam. 

Contoh sederhana, "Smells Like Teen Spirit", yang saya yakin banyak mengetahui lagu itu sampai sekarang, atau tidak asing bila mendengarkannya.

"About a Girl" lagu tentang pacar Kurt Cobain yang terkesan romantis, tapi sebenarnya menyebalkan. Memiliki intro Nirvana yang paling memukau menurut saya. Tapi sebenarnya lagu itu tak ada romantis-romantisnya, melainkan hanya kegelisahan-kegelisahan Cobain sendiri dengan perempuan itu. 

Nyatanya "Swap Meet" lah lagu Kurt yang paling romantis yang pernah dibikinnya. Tapi tetap tak bisa menandingi "Wonderful Tonight" Eric Clapton ataupun "Dearest" Buddy Holly. Tapi cukup romantis bagi seorang penulis "In Bloom" dan "Dumb".

Sejatinya Nirvana gemar menyuarakan kegelisannya dengan musik, dan dua studio album terakhir (Nevermind dan In Utero) serta album kompilasi Inscesticide, adalah album penuh kegelapan yang energik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline