Lihat ke Halaman Asli

Ilmiawan

Mahasiswa

Panjang Umur God Bless

Diperbarui: 5 Agustus 2021   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Personil God Bless. Sumber: instagram.com/godblessrocks

Semalam saya baru saja melakukan maraton mendengarkan album-album God Bless di Youtube, selepas mendapat kabar mereka akan melakukan konser virtual yang akan ditayangkan di website KompasTV. Sebuah pengalaman dan nostalgia yang aduhai selepas sekian lama saya tidak mendengarkan lagu-lagu mereka. 

God Bless menurut saya band yang cukup seksi, semua personil God Bless selalu memegang peranan penting dalam setiap lagu-lagunya. Tidak ada yang paling menonjol, semua permainannya bagus. Lagu-lagu God Bless seperti lautan dengan permata, semakin diselami maka kita akan semakin menemukan kemerlapannya.

Pengenalan saya dengan God Bless terbilang unik. Waktu itu saya masih duduk di kelas 2 SMP, di hari Sabtu, kebetulan hari itu para guru ada agenda rapat sehingga para murid diperbolehkan pulang sebelum waktunya. Lantas saya bahagia sekali, bergegas membereskan barang dan berdiri menanti angkutan umum.

Angkot yang saya naiki terbilang sepi hari itu, membuat saya dengan sangat bahagia bisa duduk di samping supir. Awal mulanya angkot yang saya naiki sama halnya dengan angkot-angkot yang lain, memutar musik DJ-Dj yang luar biasa bass-nya, menggetarkan benda-benda yang ada di dalam kendaraan. Namun tak lama kemudian entah kenapa musik tiba-tiba berganti, sepertinya si supir memasukkan kaset pita ke dalam stereonya. 

Intro "Kehidupan" oleh God Bless yang keren sekali memulai album "Semut Hitam". Saya yang tidak tahu God Bless kala itu mengira musik yang terputar dibawakan oleh Deep Purple. 

Lantas saya tersedak ketika penggalan ku kejar prestasi itu menampar saya dengan keras. Saya terbahak-bahak di dalam hati. Sudah berharap lirik bahasa Inggris, yang keluar justru bahasa Indonesia. Saya cukup terkejut dan terpukau, saya pun bertanya kepada si supir. 

Kesalnya, saya malah ditertawakan olehnya. 

"Dasar anak jaman sekarang, taunya cuma Justin Bieber,"

Saya cengengesan, dan bertanya sekali lagi. 

"Ini namanya God Bless, dengerin tu musik-musik Indonesia, jangan lagu-lagu barat selalu," katanya sambil menepuk-nepuk roda kemudiSetelah itu ia kembali geleng-geleng tak percaya mengenai 'anak zaman sekarang' yang kebarat-baratan.

Saya cukup malu, tetapi malu yang pantas saya terima. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline