Sebenarnya tidak asik bila band-band jaman sekarang sering dikaitkan dengan band-band lama. Tetapi susah untuk mendeskripsikan sesuatu tanpa merujuk pada elemen-elemen yang memang terkandung di dalamnya.
Sama halnya yang terjadi pada The Nude Party. Dengan beranggotakan enam orang anak muda, mereka berhasil melahirkan album-album yang mengingatkan kita pada era keemasan Rock 'n Roll.
Pada 2 Oktober 2020, Midnight Manor dirilis, album kedua mereka. Tetapi untuk memperkenalkan mereka, saya rasa tidak tepat untuk langsung membahas album itu, melainkan album self-titled mereka, The Nude Party.
Dirilis pada 6 Juli 2018 silam. Sebelum itu, saya akan menceritakan bagaimana saya mengenal band The Nude Party, itu disebabkan oleh dua anggota band asal Inggris, Arctic Monkeys.
Saya sangat berterimakasih kepada mereka. Dalam sebuah interview bersama Apple Music, mereka diminta untuk merekomendasikan lagu-lagu baru yang sedang mereka dengar kala itu. Judul 'Astral Man' dan 'Chevrolet Van' muncul.
Lantas saya langsung membuka Youtube dan mendengarkannya, dan sayang sekali harus penulis katakan, The Rolling Stones adalah hal pertama yang muncul ketika mendengarnya. Tetapi bukan berarti mereka mencoba menjadi The Rolling Stones, tetapi mereka hanya membawa elemen-elemen 60-an dan 70-an ke era yang moderen ini dan tentu dengan nuansa yang baru.
Seks, narkoba, dan blues, itulah Rock 'n Roll. Seks adalah senang-senang, narkoba adalah menikmati hidup, dan blues untuk groove. Mereka mengandung tiga elemen penting itu dalam musik-musik mereka yang akan saya bahas satu persatu.
Seks adalah kegiatan bersenang-senang, biasanya digunakan untuk melepas keresahan dan kejamnya hidup ini, lebih tepatnya mencurah kesedihan. Namun pada pembahasan ini, seks tidak melulu soal bersetubuh, melainkan kegiatan yang menimbulkan kesenangan.
'Chevrolet Van' adalah salah satu lagu mereka yang mengandung elemen seks yang begitu kental. Dapat dilihat bagaimana lagu dibuka dengan jrengan gitar yang sangat groove (Blues) yang perlahan-lahan akan membuka instrument-instrumen lain yang akan menambah lagu ini semakin groove. Elemen seks dapat dilihat dari bagaimana lirik dan musik dipadu menjadi satu.
Bercerita tentang seorang pemuda yang suka bersenang-senang yang sebentar lagi akan beranjak dewasa, kemudian mendapatkan beragam-macam saran dari orang-orang sekitarnya, mulai dari sanak famili sampai pegawai bank yang sudah 25 tahun bekerja di sana. "Carilah pekerjaan!" begitulah intinya, yang mana ini sangat bertentangan dengan konsep kehidupan yang penuh dengan pesta, jalan-jalan, dan kegiatan lain yang menyenangkan, dan tokoh utama sangat tidak menyukai ide itu, prinsipnya adalah senang-senang selalu.
Dari sudut pandang musiknya, mereka menggunakan dua gitar, satu bass, satu drum, satu piano, dan steel guitar. Oh tentu tidak hanya itu, ada satu lagi yang tak boleh dilupakan, yang terkadang dipandang remeh oleh orang-orang padahal esensial di dalam sebuah musik, perkusi; Djembe dan Maraca. Dua alat itu tidak akan tidak terasa ketika mendengarkan lagu-lagu The Nude Party.