Lihat ke Halaman Asli

Nuty Laraswaty

Digital Marketer , penulis konten

"Smallfoot", Film Kartun Tontonan Semua Umur dengan Pesan yang baik

Diperbarui: 7 Oktober 2018   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

milik smallfoot/imdb.com

Bagi penggemar film kartun dan legenda urban Yeti , film Smallfoot dapat menjadi salah satu tontonan yang menarik untuk dinikmati oleh seluruh keluarga. Gambar yang menarik dan lagu-lagunya juga sangat menghibur hati.

Namun apakah hanya ini saja yang hendak diceritakan mengenai manusia berkaku besar atau bigfoot? Serta siapakah yang dimaksud dengan Smalfoot?

Apabila kita menonton trailer film ini, digambarkan kalau yang disebut sebagai Smallfoot adalah manusia. 

Sudut pandang film, diambil dari sudut pandang kaum Yeti atau juga dikenal sebagai Bigfoot. Penonton dibuat berada di posisi sebagai penduduk Bigfoot dengan segala suka dan duka mereka.

Mereka terikat dengan tradisi yang sangat kuat, dan tidak ada ruang bagi pertanyaan, karena pertanyaan ataupun rasa ingin tahu tidak akan memberikan manfaat. 

Dipimpin oleh ketua yang mengenakan jubah batu bergambar semua jawaban tak terbantahkan dari kehidupan yang mereka ketahui, maka tiada ruang bagi rasa penasaran dan eksplorasi kaum muda.

Jika ada pertanyaan dan rasa ingin tahu, ditahan saja, nanti akan hilang sendiri karena apapun yang diperlukan, jawabannya ada pada jubah batu tersebut.

Supaya tidak berkesan berat, maka aneka lagu dan tarian menarikpun diperlihatkan dalam film, membuat penonton usia muda pun terhibur. Beberapa dialog baik dalam lagu maupun dalam percakapan pun dibuat menarik.

Penonton juga akan dibukakan sudut pandangnya akan beberapa hal, antara lain rasa ingin tahu itu walaupun ditekan dan disimpan, pada waktunya pun akan muncul keluar dan membutuhkan suatu jawaban.

Jawaban tersebut akan memberikan pengetahuan mengenai  bigfoot sebagai kelompok yang semakin terpinggirkan, yang disebabkan  oleh karena kejahatan manusia.

Sedari awal, di film ini, manusia digambarkan sebagai kelompok yang kejam, tidak punya perasaan, dan hanya mau melakukan segala hal demi mencapai egoisme kepentingannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline