Penggemar film Thailand, sudah bersiap-siap untuk menyambut film Brother of The Year yang akan tayang serentak di bioskop Indonesia tanggal 1 Agustus 2018.
Mengambil head line " Love on War" , selintas kita bisa memperkirakan jalinan ceritanya pasti membahas seputar percintaan ala Thailand. Namun apakah yang membuatnya mendapatkan gelar film no.1 di Thailand?
Apabila kita melihat trailernya, kita dapat melihat jalinan cerita yang mungkin dialami juga oleh beberapa orang. Seorang kakak yang menganggu jalinan asrama adik perempuannya, karena bukankah itu tugas seorang kakak laki-laki?
Wah, masa sih begitu?
Namun dari komentar para penonton awal (screening) film Brother of The Year, sempat saya dengar mengungkapkan komentar tersebut.
"Seakan nonton film hubungan antara gua dan kakak gua" .
Kali ini saya sepakat dengan komentar tersebut. Film ini sangat cerdas menceritakan sudut keluarga, hubungan antara kakak dan adik yang paling mendasar , bahkan dapat menjadi sumber awal permusuhan berkepanjangan antara kakak dan adik. Masing-masing , baik kakak maupun adik, memiliki perasaan dan pemikiran sendiri-sendiri akan tingkah laku saudaranya dan mengapa mereka bereaksi seperti itu terhadap saudaranya.
Terlebih lagi jika ada unsur orang tua, maupun lingkungan sekitar yang memicunya. Namun pada akhirnya, keluarga tetaplah keluarga. Tak bisa diputuskan pertalian tersebut.
Film Brother of The Year ini menampilkan adegan kocak namun manis, hubungan antara kakak dan adiknya. Perasaan kakak laki-laki, yang mempunyai seorang adik yang sangat "bossy" dan pengatur seperti Ibunya. Namun ternyata ada alasan istimewa, di balik sikap seorang adik yang "bossy" ini terhadap kakaknya. Alasan ini terungkap lagi-lagi dengan sangat manis , dalam film ini.
Para penonton, termasuk saya, ikut terbawa arus emosi senang, haru dan tangis.