Email undangan untuk mengikuti Press Screening Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui itupun akhirnya datang , sayapun antusias menunggu hari itu. Bagi saya yang dilahirkan dalam budaya adat jawa , maka menarik sekali melihat budaya Bugis-Makasar dapat muncul dalam bentuk film karya PH dari rumah produksi asal Makassar, Inipasti Communika bekerjasama dengan Indonesia Sinema Persada, dengan melibatkan sineas-sineas muda Indonesia hasil kolaborasi Makassar dan Jakarta.
Film ini mengangkat isu yang tak lekang jaman, di kalangan Bugis Makassar, berkisah tentang cinta dua insan yang tak direstui.
Nah, sampai sini, sudahlah saya tertarik , karena bukankah sering memang cinta tak direstui oleh keluarga. Saat saya masih mahasiswapun, banyak sekali teman-teman yang curhat karena cinta mereka tak dapat restu dari keluarga.
Saya mengetahui tema tulisan/film Silariang (Bahasa Makassar) / kawin lari itu sudah biasa, namun tentunya film yang satu ini mau mengangkat tema yang "happy ending" atau "tragis" seperti Romeo & Juliet ? Nah. ini yang membuat langkahpun semakin ringan, saat mendatangi lokasi Press Screening. Sebelumnya tentunya sayapun telah melihat trailer filmnya dan bahasa Makassar serta captionnya menarik hati :
"Sebuah kisah cinta dari Yusuf dan Zulaikha. Cinta mereka yang tulus terhalang karena beda status. Berdua mereka berlari, dikejar dan memperjuangkan cinta. Berhasilkah mereka menghadapi rintangan demi rintangan?"
Jam menunjukan waktu 14.40 PM saat kami memasuki ruangan bioskop, dan sambutan sebelum pemutaran film Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui pun dimulai. Berikut sneak peak nya
Siapa saja di balik kesuksesan film Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui ?
Sutradara : Wisnu Adi
Co-sutradara: Kunun Nugroho
Penulis skenario: Oka Aurora
Pengarah peran : Luna Vidya