Ngoplah bersama Komik-Freeaktivitas-Rolas

Bertempat di Gd Kompas-Gramedia Palmerah Barat, diadakan acara Ngoplah dengan tema seru sesuai minat saya, yaitu ngobrolin film pendek bersama Freeaktivitas. Acara diadakan saat jam makan siang, karena itu sangat bersyukur sekali, saat acara disuguhi hidangan makan siang dari lunchbox Rolas, dengan menu nasi bakar rasa pedas.

Selesai acara makan, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh admin KOMIK dan dilanjutkan dengan pemutaran film pendek berjudul Tangan-Tangan Kecil. 

Pembukaan acara Ngoplah , Foto Agung

Setelah selesai pemutaran, dilanjutkan dengan penjelasan dari Agung - Freeaktivitas. Kebetulan saya merekam sedikit sneak peaknya, agar teman-teman pembaca, dapat melihat betapa serunya acara Ngoplah ini 

sesi tanya jawab- koleksi pribadi

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, sayapun membuka website nara sumber https://freeaktivitas.blogspot.co.id/2016/09/our-team.html, tampilannya sangat videoable , tertata secara jelas program, kepengurusan dan hasil karya mereka. Pantas saat acara selesaipun, teman-teman tetap antusias duduk menanyakan berbagai macam hal, hingga diskusi mendalam dengan para nara sumber yang hadir.

Saya sendiri saat melihat film pendek berjudul Tangan-Tangan Kecil, tertarik pada dialog-dialog yang dibuat dalam bahasa daerah mereka. Para pemainpun nampak natural , dan ternyata para pemain tidak memerankan secara acak/asal tunjuk , namun melalui proses casting yang panjang, seperti pada umumnya pembuatan film layar lebar.

Agung ternyata juga bekerja pada sebuah PH, sehingga nampak kepiawaiannya menyampaikan dan menerangkan proses pembuatan film ini seperti layaknya film layar lebar. Terbesit dalam pemikiran saya saat itu, apakah mungkin Agung ini akan menjadi the next "Hanung" ?

Hal ini karena saya melihat film-film yang dibuat , lebih kepada tema sosial dan tidak mengikuti trend. Film Tangan-Tangan Kecil bertujuan untuk orang yang pernah memainkan , kembali bernostalgia bersama keluarga dan menerangkan kepada anak, keponakan maupun generasi milenial lainnya, betapa menariknya permainan tradisional. Permainan tradisional mengajarkan kita untuk banyak bergerak, berinteraksi dengan orang lain, hingga belajar untuk saling tenggang rasa. Namun dengan keadaan era teknologi saat ini, ada juga yang tergoda untuk lebih memilih "permainan pada gadget" daripada bersosialisasi tatap muka.

Jadi penasarankan, akan kegiatan Freeaktivitas? Saya juga.Bagaimana dengan para kompasianer yang lain setelah melihat trailer film ini ? :-)

Segera tayang di hadapan anda :-)