Sebelum nonton Film Mars met Venus
Pastinya kalimat sakral seperti "Men are from Mars and Women are from Venus", sudah sangat sering dibaca. Bahkan bukunya sangat laris , karena dianggap menguak rahasia laki-laki dan perempuan.
Saat Gala Premiere Film Mars dan Venus di XXI Plaza Senayan, pada tanggal 13 Juni 2017, bioskop di desain sedemikian rupa, agar dapat menunjukkan karakter Mars dan Venus. Sesaat saya pun tertegun melihat ada 2 warna mendominasi poster yaitu kuning dan biru, seolah menegaskan perbedaan kubu laki-laki dan perempuan.
Awalnya saya pun mengira film ini terkait dengan buku dengan judul Men are from Mars and Women are from Venus, namun saat dijelaskan lebih lanjut oleh teman yang mengundang, maka rasa penasaranpun menyeruak didada. Bagaimana tidak penasaran! Ternyata film ini, terbagi menjadi dua bagian yaitu "Part Cewe" dan "Part Cowo". nah! Serta lupakan buku dengan judul Men are from Mars and Women are from Venus itu, karena tidak adahubungannya sama sekali.
Suasana Gala Premiere sangat ramai sekali, semua studio memutar Film Mars met Venus.Masing-masing theater , ada yang memutar "Part Cewe" dan ada yang memutar "Part Cowo" dan setelah kami berkumpul, kami pun sempat menunggu , mempertimbangkan hendak memilih menonton "part" yang mana? Ibarat perbedaan pemikiran laki-laki dan perempuan, kami saling berpandang-pandangan , hingga akhirnya salah satu mengajak masuk ke studio yang agak kosong , supaya semua dapat kebagian nonton dan tempat duduk.
Selesai film diputar, ternyata terbongkar bahwa para laki-laki sebenarnya ingin menonton "Part Cowo", namun mengalah demi perempuan, dan memilih nonton"Part Cewe". Ditimpali dengan cepat , bahwa sebenarnya yang perempuan juga mau nonton "Part Cowo". Nah! Efek kebiasaan nih, laki-laki dan perempuan, saling nebak-nebak jalan pikiran, bukannya komunikasi . Tuh!
Mengusung tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari membuat film ini menarik untuk disaksikan.
Film Mars met Venus adalah cerita ringan, dan bercerita tentang kehidupan percintaan Mila (Pamela Bowie) dan Kelvin (Ge Pamungkas) yang terekam dalam vlog yang mereka buat, menjelang pernikahan mereka berdua. Namun perlahan mulai terlihat kekurangan masing-masing pasangan, sehingga akhirnya menimbulkan konflik besar serta mengancam gagalnya pernikahan mereka.
Film ini mengusung genre komedi
Flyers yang bertebaran, memberikan informasi kalau film ini ber-genre drama komedi.Saat Pamela Bowie berakting aura komedi segera muncul dan seolah menjawab harapan penonton.
Lepas dan pecah !!!