Lihat ke Halaman Asli

Nusyta

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mempertahankan Kearifan Lokal dalam Pendidikan di Era Modern

Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Di tengah globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, sektor
pendidikan menghadapi tantangan besar dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
Pendidikan berbasis kearifan lokal tidak hanya sebagai upaya melestarikan budaya,
namun juga merupakan cara yang efektif untuk membentuk karakter generasi muda
yang mampu menghadapi tantangan zaman. Di Indonesia, dengan keanekaragaman
budaya yang sangat kaya, integrasi kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan
menjadi semakin penting untuk menjaga identitas budaya sekaligus memanfaatkan
kemajuan teknologi dan informasi. Artikel ini akan membahas tentang pentingnya
keberadaan pendidikan berbasis kearifan lokal, tantangan yang dihadapi, dan
potensi manfaat yang dapat diperoleh dari pendekatan tersebut dalam konteks
modernisasi.

Pembahasan

Pentingnya Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Pendidikan berbasis kearifan lokal memegang peranan mendasar dalam
melestarikan budaya dan jati diri suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia yang kaya
akan keberagaman budaya, mengintegrasikan kearifan lokal dalam kurikulum
pendidikan memberikan manfaat yang signifikan. Pertama, pendekatan ini
membantu siswa untuk tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga
memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Kearifan lokal mencakup
nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya yang diwariskan secara turun-temurun yang
penting untuk membentuk jati diri dan karakter bangsa yang kokoh.
Dengan mempelajari kearifan lokal, siswa dapat menginternalisasikan nilai-
nilai yang mendasari adat dan tradisi, sehingga memperkuat rasa cinta tanah air dan
jati diri bangsa. Misalnya, mempelajari cerita rakyat, bahasa daerah, dan upacara
adat membantu siswa memahami sejarah dan budayanya, serta membangun rasa
bangga terhadap warisan budayanya. Kearifan lokal sering kali mencerminkan cara
masyarakat berinteraksi dengan lingkungannya, memberikan siswa wawasan
tentang beragam cara hidup dan solusi lokal terhadap tantangan kehidupan. Dengan
demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal tidak hanya melestarikan budaya,
namun juga membekali siswa dengan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan
dalam konteks lokalnya.
Tantangan dalam Integrasi Kearifan Lokal dalam Pendidikan Modern
Memasukkan kearifan lokal dalam metode pembelajaran kontemporer
menghadirkan sejumlah kendala yang berat. Ketiadaan bimbingan dan penjelasan
dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pendidik, orang tua, dan legislator,
merupakan salah satu permasalahan utama. Banyak kurikulum masa kini yang lebih
menekankan pada pengetahuan dan kemampuan akademis yang dapat diukur secara
kuantitatif, seperti sains dan aritmatika, sedangkan kearifan lokal sering kali
dipandang sebagai pilihan atau kepentingan sekunder. Hal ini dapat mengakibatkan
kearifan lokal tidak dimasukkan secara tepat ke dalam kurikulum, sehingga
menghambat upaya untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut.
Fokus mahasiswa seringkali teralihkan dari budaya lokal ke budaya global
akibat teknologi dan media massa yang didominasi oleh budaya global. Dampak
dari hiburan global, film, dan media sosial mungkin menyebabkan siswa kurang
memperhatikan budaya mereka sendiri, sehingga lebih sulit untuk memasukkan
kearifan lokal ke dalam kelas. Pembelajaran berbasis kearifan lokal mungkin tidak
akan efektif jika siswa lebih tertarik pada tren global dan teknologi kontemporer
dibandingkan mempelajari nilai-nilai dan tradisi lokal.
Peluang dan Manfaat dari Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Meski mengalami kesulitan, ada banyak keuntungan dan peluang jika
belajar dari kearifan lokal. Dengan menghadirkan berbagai sudut pandang budaya
yang beragam, metode ini dapat meningkatkan pengalaman pendidikan siswa.
Siswa dapat mempelajari perspektif dan pendekatan berbeda dalam pemecahan
masalah melalui pembelajaran pengetahuan lokal, yang memperluas dan
memperdalam kesadaran mereka akan dunia tempat mereka tinggal. Membangun
pengetahuan dari kearifan lokal membantu meningkatkan komunikasi antara
masyarakat lokal dan sekolah. Ruang belajar yang lebih erat kaitannya dengan
lingkungan sosial dan budaya siswa dapat diciptakan melalui kerjasama antara
masyarakat setempat dan sekolah. Inisiatif seperti melibatkan pemimpin lokal,
mengadakan acara budaya, dan bekerja sama dengan organisasi lingkungan dapat
memperkuat ikatan ini dan mengarah pada upaya kerja sama yang menguntungkan
kedua belah pihak.
Penutup
Salah satu upaya penting agar nilai-nilai budaya tidak hilang di tengah arus
globalisasi adalah dengan adanya pembelajaran berbasis kearifan lokal di tengah
modernitas. Meskipun terdapat sejumlah kendala yang harus diatasi, memasukkan
kearifan lokal ke dalam kurikulum memiliki beberapa manfaat penting baik bagi
pelestarian budaya maupun peningkatan pembelajaran siswa. Dibutuhkan
kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan hal ini. Jika dilakukan dengan baik, pembelajaran yang didasarkan
pada pengetahuan lokal dapat menjadi katalisator untuk menghasilkan generasi
muda yang berbakat secara intelektual yang juga memiliki rasa identitas budaya
yang kuat dan rasa kewajiban untuk melestarikan warisan budaya mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline