Lihat ke Halaman Asli

Nusrotul Izzah

UIN Walisongo Semarang

Perlunya Perubahan Sosial untuk Mencegah Penularan Covid-19

Diperbarui: 18 November 2020   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Corona Virus Disease atau biasa disebut covid 2019 (di Indonesia disebut  virus corona) masih menjadi topik yang selalu menarik untuk dibahas sejak akhir tahun 2019 lalu hingga sekarang. Berawal dari kemunculannya yang pertama kali di Wuhan, China, virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hingga bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan virus corona ini sebagai pandemi global, dalam artian virus corona dinyatakan sebagai virus yang penyebarannya sangat cepat dan menyebar secara global. Pandemi ini tidak ada hubungannya dengan seberapa parah virus itu menyerang atau seberapa banyak korban yang terserang, namun pandemi ini hanya berhubungan penyebaran geografisnya.

Di Indonesia sendiri, kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret 2020, 3 orang terinfeksi yang diduga tertular dari orang asing yang berkunjung ke Indonesia. Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 29 Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasus dengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggiIndonesia melaporkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, yang diduga tertular dari orang asing yang berkunjung ke Indonesia. Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 29 Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasus dengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggi.[1]

Virus corona ini menyebar secara cepat dan luas disebabkan karena penularannya sangat mudah dari satu orang ke orang lain. Virus corona dikatakan dapat menyebar melalui :[2]

 1. Droplet   

Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam jarak dekat.

2. Udara

Awalnya, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mengatakan jika virus corona mampu menyebar melalui udara, akan tetapi setelah mendapat kritikan dari ratusan ilmuwan terkait penyebaran virus Corona melalui udara, akhirnya WHO pun mengakuinya. Organisasi tersebut mengakui adanya bukti bahwa virus Corona itu bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

3. Permukaan yang terkontaminasi

Virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu.

4. Fecal-Oral orang yang terinfeksi atau limbah manusia

Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus Corona ditemukan juga pada fecal-oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO mengatakan hingga saat ini masih belum ada laporan yang dipublikasi terkait cara penularan virus Corona melalui cara ini dan bukan menjadi upaya transmisi utama virus. Dalam laman resmi WHO, selain melalui fecal-oral tersebut, penyebaran virus Corona juga bisa terjadi melalui darah, dari ibu ke anak, hingga dari hewan ke manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline