Lihat ke Halaman Asli

Demianus Nahaklay

TERVERIFIKASI

Announcer

Memahami Lambang dari Cincin Perkawinan: Lebih dari Sekadar Perhiasan

Diperbarui: 7 Mei 2024   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

 

Memahami Lambang dari Cincin Perkawinan: Lebih dari Sekadar Perhiasan

Pernikahan merupakan salah satu momen paling berharga dalam kehidupan manusia, yang sering kali ditandai dengan simbol-simbol khusus. 

Di antara semua lambang yang terkait dengan pernikahan, cincin perkawinan memiliki makna yang mendalam dan luas. Lebih dari sekadar perhiasan, cincin perkawinan menyiratkan banyak nilai, tradisi, dan simbolisme yang mengikat pasangan untuk selamanya. Penulis akan mengajak pembaca untuk menjelajahi beberapa makna yang terkandung dalam lambang dari cincin perkawinan.

Kontinuitas dan Kesatuan

Cincin perkawinan sering kali dianggap sebagai simbol kontinuitas dan kesatuan. Bentuknya yang bulat tanpa awal atau akhir menggambarkan kesetiaan tanpa batas dan ikatan yang tidak terputus antara pasangan. Ini mengingatkan kita bahwa pernikahan adalah janji untuk selalu ada satu sama lain, dalam suka dan duka.

Cinta Abadi

Cincin perkawinan juga melambangkan cinta yang abadi. Dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah rusak, seperti emas atau platinum, cincin ini menjadi simbol cinta yang tak terhapuskan oleh waktu atau cobaan . 

Hal ini mengajarkan kita bahwa pernikahan adalah janji untuk tetap setia dan mencintai pasangan sepanjang hidup. Melalui konseling pranikah dan persiapan pernikahan sepasang kekasih, penulis terinspirasi melalui kalimat yang menggambarkan kesatuan kedua calon mempelai.

Apa bunyinya? "Cincin ini tidak mempunyai ujung dan pangkalnya, melambangkan kasih yang tidak akan berhenti. Cincin ini tidak akan berkarat, melambangkan kasih yang tidak akan luntur dan rusak. Demikianlah kasih antara saudara...dan saudari...tidak akan berakhir selama keduanya hidup. Bertambah hari bertambah tulus. 

Inilah sebuah kalimat yang selalu menghiasi suasana pemasangan cincin sepasang kekasih dalam pernikahan Kristen. Sebuah gambaran cinta yang abadi bagi sepasang kasih yang dipersatukan oleh Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline