Wisuda: Merayakan atau Merenung?"
Rasanya sangat memuaskan dan membanggakan bagi seorang wisudawan ketika ia merayakan acara wisudanya bersama keluarga dan orang-orang yang dicintainya.
Diambil dari laman radarjember.jawapos.com, Wisuda bukan sekadar acara seremonial yang menandakan kelulusan pendidikan sarjana.
Lebih dari itu, wisuda merupakan kesempatan bagi para lulusan untuk menyampaikan kepada pihak-pihak terkait bahwa mereka siap mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
Setelah meraih gelar dalam upacara wisuda, tidak jarang terjadi kegembiraan berlebihan yang sebaiknya dipertanyakan. Sebaiknya, seorang wisudawan seharusnya tidak terlalu terbuai euforia, melainkan merenung dan merefleksikan perjalanan akademisnya.
Dengan merenung, mereka dapat mengevaluasi pencapaian, menetapkan tujuan baru, dan mempersiapkan diri untuk tahapan selanjutnya dalam kehidupan.
Wisuda adalah Awal perjalanan Panjang
Wisuda seharusnya dianggap sebagai awal dari perjalanan panjang yang penuh perjuangan, bukan sebagai kemenangan akhir.
Meskipun momen tersebut penting, apakah pantas merayakannya secara berlebihan mengingat tantangan yang masih menanti di dunia nyata? Mengapa demikian?
Sebab melalui upacara wisuda tidak otomatis seorang wisudawan telah mendapat pekerjaan yang tetap. Ia masih harus berpacu dengan waktu dan mengikuti seleksi demi seleksi untuk menguji kualifikasi dirinya pada bidang pekerjaan yang dibutuhkan.