Lihat ke Halaman Asli

Demianus Nahaklay

TERVERIFIKASI

Announcer

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaan

Diperbarui: 8 Desember 2023   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaa. (Sumber gambar: pexels.com)

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaan

Kemajuan teknologi dan informasi telah banyak membawa perubahan dalam masyarakat, namun radio tetap jaya. Mengapa? Karena pelayanan siaran radio dapat menjangkau  daerah terpencil sampai keseluruh  penjuru tanah air. 

Ketika saya membaca di Liputan6.com, Jakarta , terpampang sebuah topik manarik: Euforia Adalah Perasaan Gembira yang Berlebihan.  Lantas apa yang menarik perhatian saya tentang topik tersebut?

Ternyata tanpa disadari telah tiba pada anak tangga terakhir yakni  30 November 2023. Satu bulan lagi yaitu tepat  31 Desember 2023 pada pukul 24.00 merupakan malam perpisahan danpergantian tahun 2023 ke- 2024. 

Detik-detika terakhir itulah dihiasi  dengan    bunyi lonceng, terompet, berbagai jenis alat musik,  pembakaran petasan menyambut Tahun Baru 2024. langit yang menutupi jagat raya sesat dihiasi oleh indahnya warna- warni  bunyi petasan dan gumpalan asap yang menghiasi udara. Bau belerang dan sampah-sampah berserakkan dimana -mana.  

Itulah perputaran masa yang tidak akan terulang lagi. Dengan bergantinya tahun, maka tahun 2024 yang dinanti-nantikan sebagai tahun politik pun tela di ambang pintu. Bagi para politikus yang bernasib mujur, perasaan  senang dan senyum manis yang menghiasi raut wajah telah didepan mata. Tetapi bagaimana nasib mereka yang  mangalami kemalangan,  tersingkir dibilik suara pemilu 2024? 

Tangisan, dukacita dan gangguan jiwa menanti mereka. Kasur empuk  di setiap instalasi kesehatan tempat membaringkan tubuh adalah jalan yang pasti yang tidak dapat ditawar tawar.  Itu  realita politik yang tak dapat ditolak.  Disayangkan, ... penyesalan selalu hadir pada detik-detik terakhir.

 Mengingat peristiwa suka-duka seperti itu, terlintas dibenak saya sepotong syair lagu seorang pencipta, menggambarkan rasa syukurnya kepada Tuhan Pencipta,  yang telah membuka tirai kasih dalam hidupnya. Liriknya seperti ini: 

 Kini…… kemana arah Langkah ini…?  Entah dimana...? Bagaimana...? Darimanakah 'kan datang pertolongan....?”

Pada tahun 2024, ketika kita bersiap untuk melangkah ke bilik suara, tidak sekedar sebuah euphoria belaka, tetapi memahami program dan kebijakan setiap kandidat adalah kunci utama membuat pelihan yang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline