Lihat ke Halaman Asli

Demianus Nahaklay

TERVERIFIKASI

Announcer

Cita Rasa Tak Terlupakan: Petualangan Menjadi Chef Mangga Kering Gurih

Diperbarui: 19 November 2023   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cita Rasa Tak Terlupakan: Petualangan Menjadi Chef Mangga Kering Gurih di Poliwu Moa.Dokrpi: Saat pulang kampung thn 2021

Cita Rasa Tak Terlupakan: Petualangan Menjadi Chef Mangga Kering Gurih

Semua orang mengenal mangga.  Pohon mangga telah dibudidayakan di Asia sejak ribuan tahun yang lalu, hingga akhirnya tersebar ke Asia Tenggara pada abad ke -5 dan ke-4 SM. Sementara di Afrika Timur, budidaya pohon mangga telah dimulai sejak abah ke-10 SM. Hal ini dicatat oleh seorang penjelajah dari Maroko, Bernama Ibnu Battuta pada abad ke-14 (https://dh.probolinggokab.go.id)

Mengapa dinamakan mangga? Nama “mangga” berasal dari Bahasa Tamil, mankay, yang berarti man “pohon mangga” + kay “buah”. Kata ini dibawah ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi mangga (Bahasa Portugis, mango Bahasa Spanyol dan Inggris) dan lainnya.

Mangga memiliki manfaat yang besar bagi manusia seperti yang dikutip dari (www.sayurbox.com) manfaat mangga adalah:

  • Menurunkan berat badan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Melancarkan sistim peredaran darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Menjaga Kesehatan penglihatan
  • Mencegah resiko kanker
  • Mengatasi dan mencegah anemia
  • Menjaga daya ingat dan konsentrasi otak

Mangga sudah menjadi incaran semua orang, mulai dari buah yang masih muda hingga matang. Pertanyaannya: Jika buah mangga matang saat panen sampai berkelimpahan, apa yang seharusnya kita lakukan? Saya ingin berbagi sedikit pengalaman dengan para pembaca saat pulang kampung tahun 2021. Di daerah saya, saat musim mangga tiba, kami mengonsumsi mangga yang sudah matang sampai kami bosan.

Untuk mencegah kebusukan buah mangga yang telah matang, biasanya kami membuatnya menjadi mangga kering sebagai cemilan lezat bagi keluarga, juga sebagai ole-oleh buat keluarga yang merantau jauh atau bisa juga dijual di pasar. Caranya pembuatannya adalah: mengupas kulit buah mangga yang telah matang dan memisahkan biji dari dagingnya dengan cara memotong tipis-tipis, kemudian disusun rapi di atas senyawa yang licin atau tikar daun koli yang lebar. Setelah itu, buah mangga dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2-3 hari. Setelah itu  daging mangga yang telah kering dimasukkan ke dalam sebuah wadah dan ditaburi dengan gula putih halus. Setelah gula menyatu dengan mangga kering itu, masukkan ke dalam stoples atau didalam plastik sebagai cemilan bagi keluarga. Cemilan mangga kering sering mengingatkan kami untuk kembali ke kampung halaman.  Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline