Dia yang membuatku terbang
Tapi tidak membuatku lupa identitas
Kadang tidak bicara, tapi sarat makna mistis
Melewati ujung pulau dan ujung bukit
Ujung samudra dan Benua
Tidak kenal lelah dan mengeluh
Apalagi, semuanya sudah komplit
Kekurangannya hanya satu; ia ikut perintah
Siap kemana saja, tanpa berpikir panjang
Kadang ia cemburu dengan temannya
Karena yang membawa mereka terbang hanya dia
Tapi tugas harus dijalankan dengan baik
Sepasang sayap yang lelah, sudah tua dan letih
Ingin bebas dari perintah
Ingin bebas dari kekangan
Ingin merdeka dari penindasan
Tapi sepasang sayap tinggal nama
Tak bisa terbang tanpa komando
Kini ia sudah dimodifikasi dengan teknologi canggih
Siap kemana saja dengan satu klik
Tanpa ada tuan yang jelas
Digunakan sebagai alat penguasa
Untuk menjalankan misi pribadi
Bulu-bulunya diganti dengan kawat
Tangkainya dibuat dari besi
Ia hanya bisa pasrah dan tidak bisa lari dari kenyataan
Tidak ada lagi yang namanya bebas, merdeka, apalagi menghirup udara segar
Tidak ada lagi
Dan tak mungkin lagi
Karya : Yulianus S. Feka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H