Lihat ke Halaman Asli

Petik Cuan dari Main Tiktok hingga Tembus 3 Digit

Diperbarui: 14 Januari 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Doc. Zhaza dan Moel

Siapa sangka dari iseng main TikTok akhirnya jadi mengalirkan cuan yang datang bertubi-tubi.  Jaman telah berubah, perusahaan model lama banyak mem-phk -kan karyawannya, namun bagi generasi muda jaman sekarang semakin banyak ide untuk membuat konten yang pada akhirnya dapat mengalahkan gaji pegawai di level manager.

Sebuah webinar yang bertemakan petik cuan dari main tiktok rupanya menarik antusiasme audience untuk mengikuti hingga acara tuntas. Webinar ini menghadirkan Ananda Zhaza sebagai narasumber pertama yang tak lain merupakan sosok dibalik suksesnya akun tiktok @jajull22 yang memiliki follower hingga 3.6juta dengan konten keluarga kucing winter family, narasumber kedua adalah Moellidia Yuliana dengan akun tiktok @moelzudith yang mengangkat konten personal brand dengan jumlah follower hingga 70ribu. Acara tersebut di moderatori oleh dua orang konten kreator muda yaitu Sudevi dan Dylan, dan dibuka oleh Kirasave Agung dari DigitalCom Academy.

Narasumber dan Moderator.  Sumber : Doc. DigitalCom Academy

Menurut Zhaza pada awalnya ia membuat konten TikTok itu hanya ikut-ikutan saja,  karena melihat teman-temannya membagikan konten tiktoknya di Instagram dimasa awal-awal pandemi, dan ia sempat ragu ketika memulai membuat konten di tiktok karena kesan pertama orang yang mengisi konten di tiktok itu anak-anak alay yang cuma joget-jeget saja,  namun setelah ia perhatikan ternyata makin lama banyak juga yang mengisi konten tidak sekedar joget-joget tapi berkonten edukasi juga, dari situlah ia mulai pede mengisi konten di tiktok.

Sebelum membuat konten tentang kucing pada awalnya Zhaza mengisi konten tiktok dengan personal brand,  namun rupanya followernya tidak naik-naik dan penontonnya juga sedikit, akhirnya ia mencoba untuk membuat konten tentang kucingnya yang akrab dengan orang tuanya hingga kucing itu terlatih untuk bisa ikut naik motor, Zhaza menceritakan bagaimana repotnya membuat konten kucing karena kucing tidak bisa dipaksakan untuk diambil gambarnya,  jadi harus senantiasa hape mesti ready untuk menangkap momen yang menarik ketika sang kucing bertingkah.

Winter sewaktu masih kurus dan waktu sudah jadi selebriti. Sumber : Doc. Zhaza.

Lalu bagaimana Zhaza bisa menghasilkan cuan dari bermain tiktok?  Menurutnya pengasilannya dari main tiktok itu rata-rata dari endorse berbagai produk, bukan hanya produk yang terkait dengan kucing saja namun rupanya juga menarik perhatian produk lainnya diluar produk kucing,  bahkan menariknya ada juga loh produk kosmetik juga minta di endorse di kontennya. 

Proporsi endorse produk kucing dan non kucing menurutnya seimbang. Berikutnya selain dari endorse adalah dari tiktok shop dan gift dari live tiktok. Menariknya dari awal ia terima penghasilan dari main tiktok hanya 300 ribu rupiah namun terus naik hingga mencapai 3 digit. Wow menarik bukan?

Narasumber kedua Moel menceritakan proses jatuh bangunnya ngonten di tiktok,  ia merupakan pemain awal di tiktok yang sempat gonta-ganti akun tiktok karena berbagai alasan,  baik dari kena banned sampai harus ganti akun karena tidak mau di bully oleh teman-temannya. Ia menceritakan bahwa tidak mudah untuk mengisi konten di tiktok dengan konten personal brand, bahkan personal brand hanya untuk di tiktok saja yang sejatinya tidak merepresentasikan dirinya yang sesungguhnya.

Sumber : Doc. Moel

Banyak pertanyaan dari audience para pemain pemula lebih banyak bertanya terkait hal-hal teknis,  seperti jam berapa sebaiknya posting di tiktok yang banyak dilihat orang,  menurut Zhaza dan Moel yang penting bukan sekedar waktu postingnya,  waktu postingnya bisa saja tiap sore,  tetapi yang paling penting itu adalah konsistensinya membuat konten tiap hari, nanti pasti diantara postingan yg konsisten tersebut ada yang fyp.  

Ada juga pertanyaan tentang berapa hashtag yang harus ditampilkan,  menurut Moel dalam hashtag ia tidak terlalu pikirkan bahkan tanpa hashtag pun tak apa,  sementara menurut Zhaza iya menaruh hashtag hanya sebagai penanda jenis postingannya saja.  So...  Buat kalian yang pingin jadi konten kreator yang sukses harus sabar dan tetap konsisten terus mengisi konten tiap hari ya. AK/NP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline