CILACAP --- Peken Tjilatjapan kali ini mengusung episode Pantjak Satoe. Acara yang berlangsung pasa Sabtu (23/12) di Gedung Eks Pabrik Pemintalan Cilacap ini merupakan kolaborasi antara berbagai komunitas kreatif, local makers, local market, pemerintah, institusi pendidikan, dan media di Cilacap.
Mengangkat tema "HAP" (Heritage, Art, dan Pop Culture), acara ini menyajikan pengalaman yang menggabungkan kearifan lokal, seni kreatif, dan budaya pop. Beberapa kegiatan menarik yang dapat dinikmati oleh sekitar 100 pengunjung yang hadir. Mereka dapat merasakan pengalaman mengesankan termasuk Tour de History, workshop seni, dan kolaborasi produk lokal dari UMKM.
PJ Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, A.P., M.M., dalam sambutannya saat hadir di sana menyatakan dukungan penuh terhadap Cilacap Kreatif sebagai wadah promosi untuk kearifan lokal Cilacap. Ia menekankan pentingnya ekonomi kreatif terwujud di Kabupaten Cilacap.
"Cilacap Kreatif diharapkan dapat menjadi media promosi kearifan lokal Cilacap dengan kegiatan dan aktivitas ekonomi kreatif seperti ini. Hal inilah yang sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Cilacap", ujar Awaluddin Muuri, A.P., M.M.
Peken Tjilatjapan diadakan setiap bulan dengan semangat kolaborasi untuk memperkuat ekosistem kreatif lokal. Setidaknya ada lebih dari 20 komunitas dan UMKM sekitar Cilacap dan Banyumas, berkumpul untuk bertukar ide, menjalin kerja sama, dan membangun keberlanjutan ekonomi kreatif di Cilacap.
Creative Director Cilacap Kreatif, Romi Angger Hidayat disapa akrab Romi Jabrand, menyoroti inspirasi kolaboratif dari Bupati Pertama Cilacap, Tjakrawedana. Ia menegaskan bahwa saat ini kita semua adalah Tjakrawedana, bersatu dan berkolaborasi untuk membangun Kabupaten Cilacap yang kreatif.
"Peken Tjilatjapan kali ini adalah lanjutan dari Peken Banyumasan Tjilatjap yang sebelumnya mengusung tema Tjakrawedana. Dimaksudkan yang ke-5 kali ini, kita semua adalah Tjakrawedana", kata Romi Jabrand.