Lihat ke Halaman Asli

((Bingkai Hari))

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"kau selalu datang dalam lamunanku.. menatapku, memberi tanya dan mengajakku berdiskusi.. kala ku lemah dalam berfikir, kau tancapkan berjuta ide-ide dalam benakku.. kala ku lelah dalam melangkah, kau bakar api semangat juangku.. kala ku terbuai lelap mimpi malamku, kau ajak aku untuk terjaga tuk kau kabarkan bahwa masih banyak anak negeri ini yang tak bisa bermimpi seperti diriku"..

Tak ku dapati kau menangis dalam pelukan hangat sang bunda
Tak ku dapati kau berduka dalam beku tangisan para pendongeng
Tak ku dapati kau tertawa dalam kesedihan sang penjual tubuh

Kau, jadi debu yang tak pernah mengotori udara yang mereka hirup
Kau, setetes air di tengah ganasnya padang pasir
Kau, awan biru yang memayungi jagad tak terbatas…

Kau ciptakan semangat dalam foto yang telah terbingkai
Kau tebarkan keagungan darah juang dalam tanya yang masih tersisa
Kau semaikan kobaran cita dalam jiwa yang belum terbentuk

Ku tau, kau ada dalam gelap yang penuh ketenangan dan kedamaian…
Ku tau, kau pulas dalam mimpimu di atas permadani hijau beruntaian permata…
Ku tau, kau terbang dalam jiwa yang terbebas…
Ku tau, kau bernyanyi dalam keagungan ayat-ayat Tuhan…
Dan ku tau, kau tetap pantulakan cahaya dalam setiap langkah anak bangsa…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline