Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Saat Kesepian Otak Akan Mengalami Rasa Lapar (Craving) terhadap Interaksi Sosial?

Diperbarui: 25 Januari 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesepian merupakan kondisi atau situasi ketika seseorang merasa hubungan sosialnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ketidaksesuaian ini tidak hanya tentang keinginannya namun juga kualitas hubungan yang diharapkan. Pernahkah anda mendengar ungkapan seperti ini "kesepian di tengah keramaian?" Jika pernah, mari kita bahas.

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya, seperti interaksi. Tanpa adanya interaksi didalamnya seseorang sudah bisa dipastikan akan merasa cemas, kesepian, khawatir, hingga mempengaruhi kesehatan mentalnya. Dalam penelitian Universitas Padjajaran dikatakan bahwa kesepian merupakan situasi ketika seseorang merasa hubungan sosialnya tidak sesuai dengan keinginannya termasuk pula bagaimana kualitas hubungan sosial yang terjadi.
Keinginan seseorang dalam  menangani rasa kesepian melalui interaksi sosial sangat mirip dengan rasa atau keinginannya terhadap makanan.

Seseorang yang merasa kesepian diistilahkan sama dengan seseorang yang mengalami kelaparan, hal ini diungkapkan melalui penelitian yang mengatakan bahwa ada dalam bagian dari otak tengah yang bernama substantia Nigra yang mengirim pesan-pesan ke saraf untuk merangsang motivasi  yang mirip dengan rasa lapar.

Rasa lapar yang terjadi pula tidak sama dengan rasa lapar yang biasa namun lebih kepada "Craving", Craving merupakan keinginan yang kuat untuk mengkonsumsi suatu makanan tertentu yang sifatnya sangat spesifik sesuai dengan seleranya. Sedangkan Craving interaksi sosial adalah keadaan dan hasrat seseorang untuk mencari orang yang tepat untuk diajak melakukan interaksi. Hal ini pula lah yang menghadirkan rasa kesepian ditengah keramaian sebab meski seseorang berada ditengah kerumunan atau di kelilingi banyak orang namun tidak ada seorangpun yang dia inginkan, maka seseorang akan tetap saja akan merasa kesepian.

Saat kesepian, studi menunjukkan bahwa dunia Maya mampu menahan Craving sosial seseorang sementara dengan saling menyapa dan atau mengatakan dengan ungkapan yang menyenangkan, seperti say "Hi" melalui aplikasi WhatsApp, menanyakan kabar "Apakah kamu baik-baik saja?" lewat DM atau mengobrol santai "apakah kamu sudah mencicipi bubur dingin hari ini?" sehingga aksi kecil ini mampu membantu oranglain untuk meringankan beban yang tidak terlihat (kesepian).

Dari ulasan ini, maka benarlah saat seseorang  kesepian akan merasakan Craving terhadap interaksi sosial sehingga jika berada di tengah pasar Senin yang ramai sekalipun namun tidak ada seorang yang memang di inginkan untuk berinteraksi, seseorang akan tetap merasa kesepian. Namun saya ingin tetap menyapa dan bertanya pada kompasianer hari ini, untuk mengurangi rasa kesepian yang "mungkin" ada pada kompasianer sekalian hehe. Apakah kompasianer hari ini baik-baik saja saat ini? Jika tidak, mari saling menyapa, saling berbagi energi sosial yang kita miliki. Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline