Lihat ke Halaman Asli

Nuryati

Mahasiswi

Analisis Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik Dalam Menentukan Konsep Pembelajaran yang Tepat

Diperbarui: 11 April 2022   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

PENDAHULUAN

Dalam proses pendidikan, menguasai karakteristik menjadi kewajiban bagi setiap tenaga pendidik. Menurut Janawi, Pendidik atau guru perlu menyelami dunia anak, potensi, minat, bakat, motivasi belajar dan permasalahan lain yang berhubungan dengan anak (Janawi, 2019). Janawi menegaskan bahwa pendidikan harus menyentuh watak peserta didik dan pendidikan yang bermakna bagi kehidupan anak (Janawi, 2019). Dalam istilah Tillar, The Standardized Minds yang berorientasi pada karakteristik anak menjadi geologi standar dalam dunia Pendidikan (H.A.R. Tilaar. 2006). Bahkan memahami kepribadian dan perilaku anak (karakteristik anak) menurut Janawi dapat bersumber pada dua hal penting, yaitu unsur natural (unsur genetis) dan nurture (unsur pola asuh) (Janawi, 2019).

PEMBAHASAN

Karakteristik peserta didik adalah keterampilan atau perilaku yang ada dalam kepribadian dari hasil interaksi dengan lingkungan alam dan sosial. Karakteristik peserta didik yaitu, etnik, kultural, minat, status sosial, kemampuan awal, motivasi, perkembangan kognitif, gaya belajar, perkembangan emosi, perkembangan moral dan spiritual, perkembangan motorik dan perkembangan sosial. Karakteristik peserta didik juga menggambarkan kondisi peserta didik contohnya, usia, gaya belajar, kondisi sosial ekonomi dan sangat penting memahami karakteristik peserta didik untuk mengenali ciri-ciri peserta didik yang akan menghasilkan berbagai data dan informasi untuk menentukan konsep pembelajaran yang tepat dan optimal untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Konsep pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses perencanaan pembelajaran (objek pendidikan) yang ditujukan kepada subjek pendidikan (peserta didik atau anak didik) untuk mencapai hasil yang maksimal. Pembelajaran yaitu, proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dengan dukungan yang diberikan oleh pendidik untuk memungkinkan proses memperoleh pengetahuan, memperoleh keterampilan, kepribadian, dan membentuk sikap dan keyakinan siswa. Tujuan pembelajaran untuk menciptakan sebuah perubahan antara lain: perubahan sikap yang negatif menjadi positif, perubahan perilaku kebiasaan buruk menjadi baik, perubahan norma, perubahan keterampilan yang tidak terampil menjadi terampil dan perubahan pengetahuan yang tidak tahu menjadi tahu.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran karena tidak memahami karakteristik peserta didik saat menentukan konsep pembelajaran antara lain, kurangnya konsentrasi belajar, kurang interaksi antara guru dengan murid saat pembelajaran dan siswa kurang disiplin. Permasalahan ini sering terjadi oleh sebab itu, guru harus memahami karakteristik peserta didik untuk menentukan konsep pembelajaran yang baik dan nyaman untuk di implementasikan kepada peserta didik karena mereka memiliki karakteristik beragam dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Menurut Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa.

Guru adalah pendesain pembelajaran maka dari itu, harus menjadikan karakteristik siswa sebagai salah satu tolok ukur untuk konsep perencana dan pengelolaan proses belajar mengajar sehingga, dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. Contohnya dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar memiliki konsep yang berbeda dengan proses belajar mengajar di sekolah menengah karena setiap karakteristik siswa sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa. Misalnya, perubahan emosi dan kognitif pada siswa. Setiap satuan kelas itu berbeda dalam hal motivasi belajar, kemampuan belajar, taraf pengetahuan, latar belakang, dan sosial ekonomi. Menurut Ardhana (Asri Budiningsih, 2017: 11) Informasi terkait karakteristik peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan dalam perancangan pembelajaran. Hal ini mengharuskan guru memperlakukan satuan kelas itu dengan pendekatan yang berbeda.

Smaldino dkk, mengemukakan empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis karakter siswa: (1) Karakteristik umum; (2) kompetensi atau kemampuan awal; (3) Gaya belajar; (4) motivasi. Karakteristik Umum yaitu, tentang kondisi siswa seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. (Beny, 2011) Analisis karakteristik awal siswa merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman, bakat, minat, kebutuhan, dan minat siswa terkait dengan program pembelajaran tertentu. Paulina Pannen dalam (Padmo, 2003:221) menekankan bahwa desain dan pelaksanaan pembelajaran, bila dikombinasikan dengan karakteristik budaya siswa, meningkatkan hasil belajar siswa. Dikatakannya, guru perlu berpijak pada budaya siswa saat melakukan proses pembelajaran, karena latar belakang budaya siswa mempengaruhi proses dan hasil belajar.

PENUTUP

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline