Waktu itu anak saya masih bersekolah di sebuah kota kecil di Hessen, Jerman Tengah.Menurut anak saya, siswa-siswa di kelasnya pasif, hanya 3-4 siswa yang rajin bertanya atau berkomentar pada gurunya. Anak saya sendiri hanya aktif dalam pelajaran yang disukainya saja, yaitu pelajaran bahasa Inggris.Guru2 di kelas itu pada kebingungan bagaimana caranya memancing semangat siswa untuk aktif bertanya.
Seorang guru lalu punya idee. Setiap siswa diwajibkan mengacungkan tangan seolah-olahmau bertanya, kalau ada orang yang melewati kelas mereka. Kelasnya memang berjendela kaca yang lebar, hampir sepanjang dinding dan rendah.
Begitulah, kalau ada orang lewat, maka guru akan berkata hampir berbisik, „ada orang lewat, anak-anak!“
Serentak semua siswa mengacungkan tangan sambil berteriak, „saya, Pak, saya, saya!“
Orang yang berjalan disamping kelas pun akan menengok ke kelas mereka, tapi anak-anak dilarang menengok kepada orang yang sedang lewat. Nanti ketahuan bahwa mereka sedang bersandiwara.
Salam kenal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H