Lihat ke Halaman Asli

Soal Pilihan Ganda Kurang Mengajak Siswa Berpikir

Diperbarui: 22 September 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam setiap ujian di sekolah, saya lebih setuju jika soal bentuk pilihan ganda dihapuskan saja karena tidak mengajak siswa berfikir. soal pilihan ganda membuat siswa bisa mengerjakan dengan asal-asalan dan gampang untuk dicontek. Adapun soal uraian lebih bisa mengajak siswa untuk berfikir dan tidak asal asalan dalam mengerjakan. kalau soal pilihan ganda siswa dalam mengerjakannya bisa dengan menghitung kancing, menebak nebak mana yangbenar, sementara soal uraian dia tidak akan bisa. dan hanya yang penuh persiapan menghadapi ujian sekolah yang akan bisa mengisi soal uraian. Adapun soal pilihan ganda tanpa persiapan pun siswa bisa mengerjakannya meskipun dengan asal asalan. 

Kelebihan soal pilihan ganda adalah mudah bagi guru untuk mengoreksi hasil ujian siswa. Guru dengan segala kesibukannya bisa dengan cepat mengoreksi soal pilihan ganda, sedangkan soal uraian butuh waktu lama dalam mengoreksi hasil ujiannya. Akan tetapi tadi, meskipun secara waktu koreksi soal uraian lebih lama, tetapi memberi dampak yang positif bagi tradisi berfikir dan tradisi menulis siswa. siswa diajak untuk berfikir kritis, diajak untuk menganalisis sebuah permasalahan dalam bentuk soal dan diajak belajar menuangkan dalam tulisan.    

Tetapi yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa siswa harus selalu diberi motivasi untuk membaca, untuk belajar demi masa depan yang baik. saya terkadang berfikir bahwa, satu mata pelajaran itu, terutama pelajaran ilmu sosial dengan buku paket pelajarannya, sesungguhnya bisa dibaca selesai dengan mudah cukup dengan waktu satu bulan. Setiap siswa bisa menamatkan buku paket pelajaran dalam satu bulan meskipun buku paket itu diperuntukan untuk satu tahun pelajaran.  Satu bulan pun itu jika  dibaca dengan santai dan bisa diulang ulang. tetapi itu tadi, semua kembali kepada masing masing siswa, bahkan ada siswa yang dalam satu tahun pun dia tidak pernah membaca tamat buku paket yang setiap hari dia bawa ke sekolah. Semua kembali kepada motivasi siswa danbagaimana lingkungan dan orang tua mendorongnya untuk terus belajar.        

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kemampuan membaca termasuk paling rendah baik diantara negara-negara Asean atau di negara negara Asia. Maka membudayakan menggunakan soal uraian dalam setiap pelaksanaan ujian di sekolah adalah salah satu upaya mendorong  kemampuan membaca siswa supaya kualitas membaca siswa makin baik kedepannya. Perlu upaya maksimal dari para guru untuk membudayakan senang membaca dan dukungan orang tua supaya anaknya mau membaca buku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline