Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Pangan Lokal dalam Keunikan Pasar Tradisonal

Diperbarui: 15 Desember 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masa-masa awal menempuh studi di Yogyakarta, saya dan kawan-kawan satu asrama seringkali berbelanja kebutuhan harian di salah satu pasar tradisional yaitu Pasar Demangan. Pasar ini merupakan salah satu pasar yang menyajikan berbagai produk baik barang maupun jasa. Barang-barang atau komoditi yang dijual beragam seperti makanan, minuman, pakaian, perabot rumah tangga, dan lain sebagainya. 

Beragam pangan lokal juga tersedia di sini. Banyak jumlahnya, seperti sayur mayur, lauk pauk, buah-buahan, rempah-rempahan, aneka bumbu, makanan dan panganan tradisional, jamu herbal, dan lain-lain.

Kebiasaan kami, masyarakat Kalimantan Tengah, yang sejak kecil telah dikenalkan atau melihat orang-orang tua mencari bahan-bahan makanan dari alam terbawa hingga dewasa, termasuk saat belajar di luar pulau.

Hampir setiap hari sebelum masa kuliah aktif dan masa-masa awalnya, kami ke Pasar Demangan untuk membeli ikan atau ayam, aneka sayur, bumbu dapur, dan bahan dapur lainnya. Pangan-pangan lokal ini kami olah bersama dengan pembagian jadwal ke pasar dan tugas masing-masing. Ada yang memotong sayur, memotong ikan atau ayam, mengolah bumbu, dan memasak.

Harga pangan lokal yang terjangkau dan variatif membuat kami tak pernah jenuh apalagi malu ke pasar, walaupun kami adalah mahasiswa laki-laki. Kami menjadi akrab pada sebagian pedagang yang menjadi tempat kami berbelanja.

Cita rasa dan selera kuliner lokal asal Kalimantan Tengah yang akrab di lidah tetap terjaga ketika pangan-pangan lokal itu kami olah dan masak sendiri. Kuliner khas masyarakat Jawa, terutama Yogyakarta dan sekitarnya, juga cocok ketika kami membutuhkan variasi makanan.   

Itulah sepenggal kisah yang terjadi dalam rentang 2011 hingga 2014. Kini kebiasaan ke pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan dapur berupa pangan-pangan lokal tak pernah saya tinggalkan. Meski sudah berumah tangga, saya bersama keluarga rutin setiap akhir pekan berbelanja aneka pangan lokal.

Membenahi Pasar Tradisional 

Pangan lokal masyarakat kita sesungguhnya sangat unik dan otentik, baik ragamnya maupun cita rasanya. Pangan lokal ini sebagian besarnya dijual di pasar-pasar tradisional maupun lapak-lapak sederhana di tepi-tepi jalan dengan harga yang terjangkau.

Besarnya potensi pangan lokal dapat menjadi komoditas untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Inilah ide besar yang perlu diwujudkan melalui berbagai upaya dan kerja sama lintas sektoral.

Salah satu yang perlu dilakukan guna mendorong pangan lokal agar memiliki image dan nilai tambah adalah pembenahan pasar tradisional dalam berbagai aspeknya. Seperti kita ketahui, pasar tradisional umumnya menjual kebutuhan pokok berupa pangan lokal dan komoditas lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline