Lihat ke Halaman Asli

Dampak Ayah dan Ibu Tidak Kompak Dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 13 November 2020   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Adek jangan terlalu sering main gedjet nya,nanti merusak mata", sang ibu menasehati kepada sang anak.
Tapi di sisi lain sang ayah ketika bermain dengan sang anak," iya dek ngga apa-apa main gedjet lama yang penting adek senang".

Perbedaan Pola asuh yang berbeda antara ayah dan ibu, membuat sang anak bingung dengan peraturan yang tepat yang harus ia terapkan. Ayah dan Ibu adalah dua pribadi yang berbeda tentu keduanya menginginkan ambisi membentuk anak pribadi lebih baik sesuai dengan pengalaman hidup masing-masing, ketika perbedaan tersebut terlalu signifikan dalam menerapkan peraturan pengasuhan kepada anak, maka akan berdampak bagi perkembangan psikologis anak, berikut 6 Dampak perbedaan pola asuh ayah dan Ibu antara lain:


1. Anak menjadi bingung akan tuntutan yang dihadapkan padanya
2. Anak akan mencari upaya untuk bisa mencari perhatian sebagai bentuk protes terhadap tuntutan yang berbeda.    
3. Motivasi berprestasi yang rendah, karena di satu sisi ia harus menunjukkan performa yang baik namun di sisi lain ia kurang mendapatkan dukungan dari kedua orang tua yang berbeda pola pengasuhan.
4. Anak memiliki kecenderungan untuk lebih memihak pada satu orang tua, terutama yang selalu melindunginya. Sementara pada salah satu orang tua, ia cenderung menghindari atau bahkan takut.
5. Anak merasa bersalah, karena bisa saja menjadi pemicu pertengkaran orang tuanya karena perbedaan pola asuh tersebut.
6. Anak menjadi tertekan atau stress dengan dinamika pengasuhan orang tuanya yang berbeda dan tidak sejalan.
   
 Melihat dampak beda pola asuh yang signifikan pada anak, maka orang tua harus lebih bijaksana dalam mendidik dan mengasuh secara bersama-sama.
Mencoba membangun komunikasi yang efektif antara ayah dan ibu, yang ditandai dengan saling mendengarkan keinginan masing-masing. Berdiskusi dan bersepakat bersama mengenai perencanaan pengasuhan, misalnya nilai-nilai penting yang akan diterapkan dalam keluarga, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak dalam rangka pengasuhan.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline