Lihat ke Halaman Asli

Curhatku untuk Bapak Presiden

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak Presiden yang terhormat, bapak tahu kan peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan? Bapak Presiden juga tahu kan dampak dari narkoba di masyarakat seperti apa? Kenapa Bapak baik hati sekali memberi grasi kepada orang-orang tidak mempunyai iman, hati dan moral seperti mereka pengendar narkoba? Saya tahu, bapak mempunyai hak prerogatif presiden, tapi kenapa bapak tidak bisa berusaha untuk berpikir lebih bijak apa dampak kalau seandainya bapak memberi grasi? Rakyat Indonesia sudah banyak yang terkena dampak buruk bahkan sangat menyakitkan dari narkoba dan gembongnya. Saya tahu, bapak tidak pernah merasakan kehilangan orang-orang terkasih, mati karena narkoba. Tidak pernah kan pak? Tapi pernah tidak bapak membayangkan seandainya musibah itu menimpa keluarga bapak? Atau setidaknya memahami perasaan keluarga yang ditinggalkan? Tidak juga ya pak?

Asal bapak tahu! Dengan bapak memberi grasi kepada pengendar atau gembong narkoba, bapak telah menghancurkan perasaan orang tua yang kehilangan anaknya karena over dosis narkoba! Orang tua yang membesarkan, merawat, mendidik hingga dewasa, tetapi anak itu terjerumus narkoba, dunia seakan-akan runtuh. Tidak ada harapan lagi. Orang tua mana yang tidak mau melihat anaknya panjang umur?Saya tidak mengerti jalan pikiran bapak disaat mengambil keputusan tersebut. Mungkin hati nurani bapak sudah beku.Tahu tidak pak? Seandainya saja bapak bisa tegas dalam memberantas narkoba dan terhadap penjahat seperti mereka, saya yakin tidak akan ada lagi anak muda yang mati sia-sia karena narkoba. Tidak akan ada lagi tangisan orang tua yang kehilangan anak mereka karena narkoba. Ketegasan bapak dalam memberantas narkoba sangat rakyat Indonesia butuhkan.
Semakin banyak gembong narkoba yang ditangkap oleh polisi dan BBN, tidak akan ada gunanya jika bapak selalu memberi grasi, tidak akan ada efek jera yang didapat. Please bapak, jadi presiden jangan lembek. Masa sama gembong narkoba saja takut. Kan bapak orang no 1 di negeri kita tercinta.
Saya memang bukan orang tua, tapi saya hanya mencurahkan isi hati saya, bagaimana sakitnya kehilangan kakak tercinta karena narkoba 9 tahun lalu. Tetapi malah narkoba tambah kuat, terbukti Indonesia bisa jadi produsen narkoba. Saya memang tidak terlalu mengenal jenis-jenis narkoba, mungkin tidak hanya saya saja, masyarakat lain banyak yang tidak mengenal jenis-jenis narkoba. Tetapi semangat kepedulian masyarakat akan bahaya narkoba sangatlah kuat. Semoga bapak presiden dapat lebih bijak dalam memberantas narkoba.
Saya tidak mau menulis siapa saja narapidana yang diberi grasi oleh bapak, karena terlalu banyak narapidana yang bapak kasih grasi. Seharusnya tidak ada kompromi segala sesuatu yang berhubungan dengan narkoba.
Harapan agar Indonesia terbebas dari narkoba tidak akan berhenti, karena setiap harapan baik itu pasti ada jalannya jika para pemimpin negeri ini tidak sembarangan dalam mengambil keputusan/kebijakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline