Sumber gambar : Dokumen pribadi
Saya membeli bongkahan batu Red Marjan di lapak online langganan saya pada hari Sabtu, 2 Februari 2019. Batu berwarna merah seperti sirup ini memang belum saya miliki dan batu ini sering saya liat di lapak lapak online atau pemberitaan tentang batu akik di media online.
Hanya berselang seminggu setelah bongkahan batu Red Marjan sampai di rumah kemudian saya membawa bongkahan batu Red Marjan tersebut ke pembuatan batu cincin di Pasar Segar Depok.
Dedi, sang pengrajin pembuatan batu akik sudah siap melaksanakan tugas GOSPOL untuk bongkahan batu Red Marjan menjadi sebuah batu cincin yang indah.
Sekitar satu jam lebih, Dedi sudah menyelesaikan GOSPOLnya dan sebuah batu Red Marjan sudah terpasang di ring alpaka berdimensi 25 mm x 18 mm.
Saya sempat mengamati batu cincin Red Marjan dengan lampu senter HP saya dan batu Red Marjan tersebut sudah tembus cahaya senter dari HP saya.
Yang saya baca dari media online bahwa batu Marjan adalah sebuah batu yang memiliki nama ilmiah Corralium Rubrum dan merupakan salah satu batu karang lautan.
Batu karang yang sering digunakan sebagai perhiasan adalah yang memiliki warna pink sampai merah. Batu Marjan merupakan salah satu batu karang yang sudah dipergunakan sejak dahulu kala.
Batu Red Marjan juga dikenal dengan sebutan batu Red Coral. Batu Red Marjan atau Karang Merah ini adalah spesis kehidupan yang dilindungi karena merupakan kumpulan terumbu karang. Sebab kepunahan terumbu karang akan mengganggu ekosistem hidupan laut.
Batu Red Marjan atau Karang Merah ini dalam habitat aslinya mempunyai bentuk seperi semak tanpa dedaunan dan dapat tumbuh sampai satu meter lebih. Karang ini tersusun dari senyawa kalsium karbonat, warna merahnya dikarenakan adanya pigmen carotenoid.