Lihat ke Halaman Asli

Nurwendo Haricahyadi

Anak Kolong Yang Gemar Menulis

Batu Giok Sojol

Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Dokumen pribadi

Pagi itu hari Minggu, 21 Mei 2017 setelah mengantar putri saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi jalur SIMAK UI, saya dan istri menyempatkan berjalan jalan ke Pasar Kaget di jalan Merdeka Depok yang pagi itu terlihat sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar Pasar Kaget tersebut. 

Pasar yang hanya terbit di setiap hari Minggu dan para penjual atau pelapak membuka lapaknya di pinggir jalan dengan berbagai jenis jualan, seperti alat rumah tangga, pakaian, asesoris, makanan dan minuman.

Selagi istri saya belanja alat rumah tangga, saya mencari lapak yang menjual batu akik. Kabarnya lapak penjual batu akik lumayan banyak di Pasar Kaget tersebut. Mereka juga tetap berjualan di jalan Merdeka selain hari Minggu.

Atas petunjuk seorang penjual, saya menemukan lokasi lapak para penjual batu akik.

Sekitar 10 lapak berderet deret di lokasi tersebut. Saya pun mulai melihat lihat batu akik yang berjejer rapi di tempatnya. Saya menanyakan pada seorang penjual yang terlihat sudah sepuh, apakah menjual batu Giok Sojol.

Bapak tua itu langsung menunjuk ke salah satu batu berwarna hijau. "Hanya ini pak, cuma satu itu Giok Sojol" ucap bapak tua itu sambil mengambil batu cincin yang dia sebut sebagai Giok Sojol dan memberikan kepada saya.

Batu cincin itu saya pegang dan saya lihat lihat. Batu cincin berdimensi sekitar 25 mm x 18 mm dan cincin yang terbuat dari kuningan terlihat kusam tak terawat namun batu berwarna hijau di cincin tersebut terlihat indah dan memang warna dari batu Giok.

Setelah saya tanya berapa dia jual batu cincin ini. Bapak tua itu menyebut 350 ribu rupiah.
Saya mencoba menawarnya dengan nilai minimal yaitu 50 ribu rupiah. Bapak tua itu keberatan dan menyebut harga 250 ribu rupiah. Saya tak merespon tawaran bapak tua itu sambil melihat lihat jejeran batu akik yang lain.

Ada sebuah batu akik yang berdimensi sekitar 20 mm x 15 mm menarik perhatian saya. Warnanya juga hijau. Setelah saya tanya ke bapak tua, dia menyebut harganya 150 ribu rupiah. 

Saya sempatkan melihat kondisi batu cincin itu yang cincinnya tampak kusam juga namun batunya terlihat bagus.

Kemudian saya menawar kepada bapak tua, dua batu cincin yaitu Giok Sojol dan sebuah batu cincin lainnya seharga 100 ribu rupiah. Saya tak berharap bapak tua itu setuju dengan tawaran saya namun surprise, bapak tua malah setuju dengan harga tawaran saya. "Itung itung penglaris pak" ujar bapak tua itu sambil tersenyum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline