Lihat ke Halaman Asli

Nurwendo Haricahyadi

Anak Kolong Yang Gemar Menulis

Sosok Mirip Buaya Putih Muncul di Batu Pancawarna Sungai Ciliwung

Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumen pribadi 

Selamat pagi sobat, 

Di pagi hari ini saya ingin berbagi cerita tentang Batu Pancawarna Sungai Ciliwung yang saya beli via lapak online pada hari Kamis, 20 April 2017 yang masih dalam bentuk bongkahan batu.

Dari bongkahan batu tersebut saya dapat membuat dua buah batu cincin.

Dua buah batu cincin tersebut mempunyai motif yang menarik yaitu pada batu cincin pertama mempunyai motif mirip kepala singa sedangkan pada batu cincin kedua mempunyai motif mirip sosok Naruto, tokoh film kartun dari Jepang dan mirip sosok binatang luak.

Kedua batu cincin Pancawarna Sungai Ciliwung tersebut di saat awal terjadinya wabah pandemi COVID-19 yaitu di bulan Maret 2020 menjadi rutin tiap hari saya rawat dengan cara menjemurnya di terik matahari pagi dan mengolesinya dengan minyak zaitun dan sekaligus saya berjemur untuk menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh dari serangan penyakit.

Saat itu terkadang setiap batu akik yang saya jemur saya amati termasuk batu Pancawarna Sungai Ciliwung tersebut. Nah, suatu kali saya mengamati salah satu dari batu Pancawarna Sungai Ciliwung selain ada motif mirip sosok Naruto dan binatang luak namun kali ini saya melihat ada motif baru yaitu mirip sosok binatang Buaya Putih.

Tentu saja, saya tak menyangka melihat sosok mirip Buaya Putih ini. Namun bisa jadi penampakan ini tak lepas dari asal batu tersebut yaitu dari Sungai Ciliwung.

Seperti sudah melegenda, binatang melata buaya yang hidup di perairan sungai juga terdapat di sungai Ciliwung namun sejak saya kecil, buaya yang terdapat di sungai Ciliwung tak jauh dari rumah saya, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Buaya Putih. 

Saya sendiri tak pernah melihatnya secara langsung namun sosok Buaya Putih menjadi sosok yang mistis karena selalu meminta korban nyawa terutama dari kaum pendatang.

Kejadian tersebut benar benar terjadi ketika seorang kawan saya tenggelam di sungai Ciliwung dan menurut masyarakat sekitar menjadi korban dari Buaya Putih yang konon si korban dibawa ke dalam kedung (lubang curam dalam sungai) dan harus ada yang memintanya dengan sajen tertentu dan barulah si korban akan muncul ke permukaan air sungai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline