Lihat ke Halaman Asli

Kunjungan ke Kampoeng Cemploek oleh Mahasiswa Inbound UNITRI - Kampung dengan Beragam Keunikan

Diperbarui: 21 Oktober 2022   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Ada yang tahu apa itu Tri Dharma Perguruan tinggi?." 

Sebuah pertanyaan yang langsung mengena kepada 20 mahasiswa inbound Universitas Tribhuwana Tunggadewi yang hadir pada tanggal 24 September 2022 di kampoeng cemploek,   Dusun Sumberjo RW. 02, Desa Kalisongo.  bukan sebab apa-apa, pertanyaan tersebut diajukan oleh  pak Redy Eko Prastyo selaku ketua acara festival Kampoeng Cemploek   sebagai renungan mahasiswa, Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki makna 3 poin utama yakni, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat artinya ilmu yang dimiliki mahasiswa bukankah seharusnya akan dikembalikan ke masyarakat? lalu sudahkah hati kita bergerak setidaknya memajukan tempat kelahiran kita sendiri? 

 

Kampoeng Cemploek adalah manifestasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, bukan hanya mahasiswa namun semua elemen masyarakat ikut bergotong royong membangun Kampoeng Cemploek yang sekarang  sudah berusia ke 12 tahun, memperkuat fondasi sebagai  modal untuk memasuki babak baru yakni  tingkat Internasional,  sebab Kampoeng Camploek ini, pelestarian daerah, kesenian dan budaya ada di pundak pemuda Indonesia, kalau bukan kita pemuda Indonesia terus siapa lagi?

 

Festival Kampoeng Cemploek  adalah festival yang penuh keunikan, hadir dari stigma dari kata kampung dengan lahan yang kebanyakan hanya digunakan pertanian juga SDM yang masih kurang itu menjadi tantangan pak Redy Eko Prastyo dkk, bahwa justru setiap kampung mempunyai keunikan dari segi seni dan budaya, hanya perlu kerja sama semua elemen, seni dan budaya tersebut dapat dilestarikan. kini Kampoeng Cemploek  diadakan 7 hari dengan agenda acara yang penuh seperti  panggung pementasan, aktivitas seni berupa seni Barong Singo Yudho, Pencak Silat, Musik Perkusi, Jaran Kepang/Kuda Lumping,  seni Ande-ande Lumut serta  kuliner khas Indonesia yang sudah jarang ditemukan.

Dokumentasi Pertunjukkan Seni Barong Singo Yudho, Kampung cempluk/dokpri

 

20 mahasiswa inbound Universitas Tribhuwana Tunggadewi program pertukaran mahasiswa yang dari daerah yang berbeda-beda itu, menjadi harapan pak Redy Eko Prastyo, sekiranya nanti jika  kembali ke daerah masing-masing bisa membentuk Kampoeng Cemploek  yang baru.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline