Berbicara soal guru favorit atau guru yang disenangi banyak siswa, tentu saja memiliki kriteria yang berbeda-beda bagi setiap siswa dalam hal menentukan guru yang disenanginya. Ada siswa yang suka guru berkepribadian yang ramah diluar kelas maupun di dalam kelas, ada juga siswa yang suka dengan guru yang mendapat julukan Killer.
Siswa yang mempunyai kemampuan yang standar di dalam kelas lebih menyukai guru yang santai dan ramah ini, sementara siswa yang lebih unggul dalam pelajaran biasanya lebih suka guru yang di cap killer ini.
Disukai atau tidak tergantung dari bagaimana pembawaan guru tersebut, ketika dia mampu menunjukkan etika yang baik maka dia akan disenangi oleh banyak siswa, tetapi sebaliknya jika menunjukkan etika yang kurang baik maka dia tidak akan disukai oleh siswa.
Dari bangku Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah tentu saja kita telah bertemu dengan guru-guru yang memiliki karakter yang berbeda, begitu pula dengan seorang guru selama menjalankan profesinya pasti mereka telah bertemu dengan berbagai macam karakter siswa.
Sama halnya dengan siswa, guru juga memiliki beberapa siswa yang menjadi kesukaan atau favoritnya, misalnya siswa yang pintar di kelas dan siswa yang sering mengikuti lomba-lomba dan berhasil mengharumkan nama sekolah.
Namun sebagai seorang guru tentu saja hal tersebut harus dibatasi, karena dengan alasan disukai oleh guru atau akrab dengan guru, hal itu dapat membuat siswa berperilaku semena-mena tanpa memperhatikan bahwa guru harus dihormati kapanpun dan di manapun.
Begitu pula dengan seorang guru, dia dituntut harus profesional dalam menjalankan tugasnya, dia harus mampu mengendalikan dirinya agar tidak menunjukkan kepribadian yang tidak baik dan bisa merugikan bagi orang sekitar karena ada sikap profesional yang harus dipenuhi seorang guru dalam menjalankan profesinya.
Bagaimana pun guru itu dipercayai dan ditiru jadi sudah menjadi keharusan bahwa seorang guru harus menunjukkan etika dan moral yang baik.