Kraksaan - JL Imam Bonjol Sidomukti. Kawasan padat ini membawa berkah bagi pedagang kaki lima (PKL),pasalnya kawasan ini menjadi kawasan pendidikan, kantor, swalayan dan ruko - ruko.
Ada yang unik dan menarik perhatian saya.Gerobak yang menggunakan kendaraan roda 3, terdapat banner warna merah bertuliskan TAHU JELETOT yang dijaga oleh pasangan suami istri. Bapak Rofi'i dan Ibu Rima, yang berlokasi pas didepan Balai latihan Kerja (BLK) kraksaan. Harga yang murah dengan rasa yang lezat dan cocok untuk warga lokal menjadikan TAHU JELETOT ini banyak diminati. Pembelinya silih berganti, tidak hanya dari kalangan pelajar tetapi banyak juga pegawai kantoran. Bapak Rofi'i menceritakan kepada kami bawasanya sudah hampir 3 tahun beliau berjualan, awalnya lokasi jualannya bukan disini, tapi disalah satu sekolah Swasta yaitu MtsNu dan MANU Kraksaan. Semenjak pandemi mereka pindah mencoba keberuntungan dengan berjualan disini.
Selain berjualan Tahu Jeletot, mereka juga berjualan berbagai macam minuman seperti es teh, es capcin dan es permen karet. Harganya untuk tahu Jeletotnya hanya Rp. 5000 / porsi sedangkan untuk minuman sesuai berkisar Rp. 3000 - 5000/cup
Bapak Rofi'i juga mengungkapkan kepada kami, bahwa pendapat bersihnya minimal Rp.350.000 perhari, sedangkan perbulanya mencapai Rp 9.100.000. Menurut kami pendapatan ini sangat fantastis bagi seorang penjual pinggir jalan yang hanya bermodal gerobak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H