1) Teori perkembangan sosial emosional Lev Vygotsky adalah teori yang menekankan bahwa kecerdasan manusia berasal dari lingkungan budaya dan interaksi sosial. Teori ini juga dikenal sebagai teori sosiokultural.
Teori perkembangan sosial emosional Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan konteks budaya dalam perkembangan kognitif anak. Setiap anak berkembang dengan keunikannya sendiri. Perkembangan-perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pola asuh, pendidikan, dan lingkungan tempat anak bertumbuh. Perkembangan anak harus diperhatikan baik dari fisik maupun psikologi.
Keduanya sama pentingnya. Perkembangan pemerolehan pengetahuan juga penting bagi anak. Orang tua harus memperhatikan perkembangan kognitif anak karena hal tersebut penting untuk perkembangan pengetahuan anak.
Melansir dari artikel jurnal berjudul "Perkembangan Teori Vygotsky dan Implikasi dalam Pembelajaran Matematika di Mis Rajadesa Ciamis" karya Fitri Fitriani dan Maemunah. Ada beberapa asumsi yang diutarakan oleh Vygotsky ini yang menjadi inti pandangan darinya sebagai berikut :
* Keahlian kognitif dapat dipahami apabila di teliti dan di tafsirkan secara berkaitan dengan asal usulnya dan perubahan dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya;
* Kemampuan dalam memperoleh pengetahuan baru dengan kata, bahasa, yang berfungsi sebagai alat berpikir untuk membantu mentransformasi aktivitas mental;
* Kemampuan kognitif berasal dari hubungan timbal balik sosial dan dipengaruhi oleh kultur.
2) Perkembangan emosional, menurut Piaget, adalah proses di mana anak-anak belajar memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi mereka. Perkembangan ini penting untuk interaksi sosial, pembelajaran, dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Teori Perkembangan Emosional Piaget menyatakan bahwa perkembangan emosional dan kognitif anak-anak sangat terkait erat, dan keduanya bergerak melalui tahap-tahap perkembangan yang berbeda. Teori ini menekankan pentingnya memahami hubungan tersebut.
Melansir dari laman halodoc.com, J. Piaget merumuskan setidaknya ada empat tahap perkembangan kognitif anak. Berikut rinciannya :
a) Tahap Sensorik (Usia 18-24 Bulan)
Bayi dengan usia 18-24 bulan masuk ke dalam tahap sensorik , bayi akan mengembangkan pemahaman mengenai dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).
Perkembangan utama dalam tahap sensorik adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa yang terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri. Sebagai contoh, jika ibu meletakkan mainan di bawah karpet maka anak tahu bahwa mainannya hilang atau tidak terlihat.
b) Tahap Pra operasional (Usia 2-7 Tahun)
Tahap Pra operasional dimulai sekitar usia 2 tahun sampai 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik. Tetapi belum menggunakan operasi kognitif. Ia belum mampu menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.
c) Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
Perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret berlangsung pada sekitar usia 7 sampai 11 tahun. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional.
Tahapan ini menjadi titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak. Karena, menandai awal pemikiran logis. Pada tahap ini, anak akan cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran logis. Tetapi, hanya dapat menerapkan logika pada objek fisik.
d) Tahap Operasional Formal (Usia 12 Tahun ke Atas)
Perkembangan kognitif anak dimulai ketika usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Di usia remaja memasuki tahap ini maka mereka akan memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya.
Hal tersebut dilakukan tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja dapat melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
* Beberapa karakteristik teori yang dikemukakan oleh dua ahli ini, di antaranya:
*Teori Piaget mengemukakan*:
Teori ini dikenal sebagai teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa seseorang dapat belajar secara mandiri dengan melihat orang-orang di sekitarnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak.
*Teori Vygotsky berpendapat*:
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang merupakan hasil dari interaksinya dengan lingkungannya dan masyarakat. Teori ini menekankan peran aktif individu dalam perkembangan kognitif mereka.
* Kesimpulan dari teori perkembangan sosial emosional oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah:
*Teori Piaget*:
Seseorang dapat belajar secara mandiri dengan mengamati orang-orang di sekitarnya. Piaget juga meyakini bahwa seseorang belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
*Teori Vygotsky*:
Seseorang harus ditunjang dengan interaksi sosial agar dapat berkembang. Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif seseorang merupakan hasil dari interaksinya dengan lingkungannya dan masyarakat.