Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di daerah, memicu pergerakan warga ke wilayah perkotaan untuk mencari pekerjaan atau yang biasa disebut urbanisasi. Jumlah arus urbanisasi ke perkotaan salah satunya DKI Jakarta terus meningkat dengan 50% diantaranya tidak memiliki keterampilan.
Dinas kependudukan dan Catatan Sipil disdukcapil DKI Jakarta, mencatat ada 865 pendatang yang tiba di Jakarta periode 26 April hingga 28 April 2023. Pendatang baru diimbau segera mempersiapkan persyaratan jaminan tempat tinggal dan pekerjaan agar dapat hidup secara layak di Jakarta dan tidak menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial atau pmks yang bisa menyulitkan diri sendiri dan masyarakat.
Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebenarnya mempersilahkan para pendatang dari daerah yang ingin mencari pekerjaan di Jakarta asalkan memenuhi peraturan kependudukan.
Jika dalam waktu 1 minggu tidak mengurus ketentuan sebagai pendatang, maka nomor induk kependudukan atau NIK pendatang akan dinonaktifkan. Momen arus balik lebaran tiap tahunnya dimanfaatkan pendatang baru ke ibukota untuk mengadu nasib. Pemprov DKI Jakarta pun gencar melakukan pendataan untuk pembinaan dan sosialisasi.
Sebelumnya Disdukcapil DKI Jakarta mencatat trend jumlah warga pendatang yang terus menunjukkan kenaikan. Dari 3 tahun terakhir saja jumlah pendatang di DKI Jakarta meningkat sekitar 30%.
Dari data tersebut sekitar 78% diantaranya merupakan lulusan SMA ke bawah dan Disdukcapil pun menyebut hampir 50% diantaranya tidak memiliki keterampilan.
Kita tentu tidak bisa melarang masyarakat yang juga ingin mengeruk cuan dari gemerlapnya perekonomian di kota-kota besar tetapi untuk bisa bertahan di tengah kerasnya persaingan dan kehidupan di kota, kemampuan diri pun harus dijadikan bekal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H