Lihat ke Halaman Asli

Nur Wahdah Maulidyah

22107030085 Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Hadirnya ChatGPT, Sang Kecerdasan Buatan: Bagaimana Nasib Masa Depan?

Diperbarui: 22 Maret 2023   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Andrey Suslov/Shutterstock 

ChatGPT, kecerdasan buatan besutan OpenAI perusahaan milik Elon Musk dan Sam Alltman mengguncang dunia. Ia telah memiliki 1 juta pengguna hanya dalam satu minggu sejak diluncurkan. Kehadiran chatGPT akan mendisrupsi segalanya. Ia seperti bom atom perangkat lunak yang akan meluluhlantakkan dunia yang kita kenal sekarang.

Apa aja sih yang chatGPT bisa lakukan? Bagaimana cara kerjanya? Apa peluang dan ancaman yang ia bawa untuk umat manusia?

ChatGPT adalah kecerdasan buatan atau AI yang merupakan varian dari Generatif Pre-training Transformer. ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, sebuah laboratorium riset kecerdasan buatan yang didirikan oleh Elon Musk, Sam Altman, Greg Brokman dan lainnya pada Desember 2015. Mereka membangun OpenAI untuk mempromosikan dan mengembangkan AI yang ramah dan bisa memberi banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia. 

Selain ChatGPT, OpenAI juga membuat Whisper yang dapat membuat sistem pengenalan suara otomatis, juga DALL.E yang dapat menghasilkan gambar dan karya seni berbasis AI.

Emang secanggih apa sih chatGPT itu? Apa yang bisa dia lakukan? Ternyata memang banyak kebisaannya. Dia bisa menjawab pertanyaan apa saja, melakukan pemrograman dasar, membuat analisis keuangan, menulis puisi, menciptakan lagu, menulis artikel, dan esai. Dia juga bisa meniru, menjelaskan, bahkan mengingat apa yang sudah dikatakan. 

Kalau ditanya, dia bisa menguraikan ide-ide dan menantang premis yang salah, juga menolak permintaan yang tidak pantas, bahkan kalau dia membuat kesalahan dia minta maaf. 

Lebih dari itu semua, dia juga bisa meringkas artikel ilmiah, menjalankan fungsi customer service berbasis chat, membuat prediksi dan menterjemahkan bahasa serta dia bisa menghibur karena dia bisa membuat lelucon. Semua kebisaan itu adalah hasil dari dataset masif yang terus-menerus dipelajarinya.

Ada banyak alasan kenapa chatGPT bisa membuat heboh karena dia bisa mengerjakan sesuatu yang biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Dia juga menguasai berbagai jenis kemampuan. Bisa jadi tidak ada satu manusia pun yang menguasai kemampuan sebanyak yang bisa dilakukan oleh chatGPT. 

Belum lagi kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Kalau manusia butuh hitungan jam untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, chatGPT bisa menyelesaikan pekerjaan itu hanya dalam hitungan detik. Sebetulnya lebih banyak lagi pekerjaan yang bisa dilakukan oleh chatGPT, misalnya dia bisa membantu programmer menulis baris-baris kode dalam membuat sebuah aplikasi juga membantu menganalisa data keuangan dan memberikan rekomendasi.

Ucapan dari Yuval Noah Harari, sejarawan dan penulis buku Homo Deus, bisa mewakili kekhawatiran kita. Dia bilang, "Kita tengah menghadapi situasi unik dalam sejarah umat manusia. Untuk pertama kalinya kita tidak memahami bagaimana gambaran pasar kerja pada 20 hingga 30 tahun mendatang." 

Jadi chatGPT tetap dinilai berpotensi mendisrupsi dunia kerja. Sebelumnya AI level dasar dan robot sudah menggusur para pekerja kerah biru dan sekarang chatGPT diprediksi akan mendisrupsi sektor pekerja kerah putih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline